Siswa Sekolah Rakyat Akan Mendapatkan Laptop untuk Pembelajaran: Menteri

Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan bahwa semua murid Sekolah Rakyat akan mendapat bantuan laptop untuk mendukung kegiatan belajar mereka.

“Kami menyediakan dukungan pembelajaran digital, papan tulis digital, dan setiap siswa dapat laptop sebagai media belajar dalam sistem manajemen pembelajaran. Guru dan staf pendidikan juga dilengkapi dengan manajemen sekolah berbasis digital,” kata menteri itu pada Senin.

Dia menambahkan bahwa guru-guru sudah dilatih dalam menggunakan sistem manajemen pembelajaran dan modul untuk meningkatkan efisiensi biaya dan waktu.

“Kami dapat dukungan dari Yayasan Al-Hikmah, sekolah ternama di Surabaya, Jawa Timur, yang menyediakan modul ajar untuk semua guru di Sekolah Rakyat. Ini benar-benar menghemat uang dan waktu,” tambah Yusuf.

Dia menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat dirancang untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi, memperluas akses pendidikan, menjamin pendidikan berkualitas bagi anak dari keluarga miskin dan sangat miskin, serta memastikan pendidikan inklusif untuk semua anak.

Berita terkait: Sekolah Rakyat membantu mengurangi beban biaya sekolah: orang tua

Sampai saat ini, pemerintah telah membuka 63 Sekolah Rakyat dengan 256 kelompok belajar dan lebih dari 6 ribu siswa. Kelompok belajar terdiri dari 3 kelas SD, 112 kelas SMP, dan 141 kelas SMA.

Ke-63 lokasi tersebar di seluruh Indonesia, yaitu 13 di Sumatra, 34 di Jawa, 3 di Bali dan Nusa Tenggara, 2 di Kalimantan, 8 di Sulawesi, 2 di Maluku, dan 1 di Papua.

“37 lokasi lagi akan mulai beroperasi akhir Juli (2025),” ujar Yusuf.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa Sekolah Rakyat tidak akan membatasi minat dan potensi siswa, tapi terus mengembangkannya.

Misalnya, sekolah ini akan membantu siswa yang tertarik di bidang sains dengan memberi ruang untuk belajar melalui eksperimen.

MEMBACA  Apple Tidak Lagi Menjadi Perusahaan Smartphone Teratas, Dikalahkan oleh Samsung

“Mereka yang ingin jadi ilmuwan pasti didorong dan diberi kebebasan bereksperimen,” jelasnya.

Di sisi lain, siswa yang ingin jadi pengusaha juga akan dapat kesempatan mengembangkan keterampilan bisnis, wawasan, dan pola pikir.

Berita terkait: Sekolah Rakyat mendorong kesetaraan melalui pendidikan gratis: Indonesia

Penerjemah: Lintang Budiyanti P, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025