Siapkan Strategi Nuklir Rahasia untuk Menghadapi Ancaman dari Rusia dan China

Kamis, 22 Agustus 2024 – 10:50 WIB

VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dikabarkan telah menyetujui strategi nuklir rahasia terbaru untuk menghadapi ancaman tiga negara, Rusia, China dan Korea Utara.

Baca Juga :

Blunder, Jenderal Rusia Ini Dianggap Biang Kerok Kekalahan Perang di Perbatasan

Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari The New York Times, informasi ini diungkap oleh seorang pejabat Departemen Pertahanan AS di Washington DC, Selasa 21 Agustus 2024.

Biden menyetujui sebuah dokumen yang diklaim sebagai “Panduan Pekerjaan Nuklir” yang diadopsi pada Maret 2024 lalu.

Baca Juga :

Data Terbongkar, Ini 2 Rudal Maut Rusia yang Paling Banyak Bantai Pasukan Ukraina

Dokumen tersebut menjadi sinyal pertama kali, doktrin nuklir Amerika difokuskan pada perkembangan kemampuan nuklir Chima. Dokumen ini terus diperbarui setiap empat tahun dan sangat rahasia. Sehingga, tidak diketahui salinan digitalnya.

VIVA Militer: Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) Satan-2 Rusia

Baca Juga :

Tak Mau Tahu, Putin Perintahkan Pasukan Rusia Rebut Kembali Kursk dalam Sebulan

Pada awal Agustus 2024, Asisten Menteru Pertahanan untuk Kebijakan Luar Neger, Vipin Narang, menyatakan bahwa Presiden AS telah mengeluarkan panduan terbaru penggunaan senjata nuklir.

Panduan penggunaan ini diperlukan Amerika untuk memperhitungkan banyaknya negara yang dianggap musuh, yang juga memiliki senjata nuklir.

“(Biden) baru-baru ini mengeluarkan panduan terbaru tentang penggunaan senjata nuklir untuk memperhitungkan banyaknya musuh bersenjata nuklir,” ujar Narang

Lebih lanjut Narang juga mengatakan, saat ini Amerika terus mewaspadai kemampuan nuklir China yang terus meningkat. Sebab puluhan tahun lalu, Paman sam sama sekali tidak memperhitungkan kemampuan tersebut.

VIVA Militer: Rudal balistik nuklir Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)

Meski demikian, Juru Bicara Gedung Putih, Sean Savett, membantah jika panduan pengguaan senjata nuklir terbaru difokuskan sebagai tindakan preventif terhadap negara tertentu.

MEMBACA  Asia Timur, Wilayah Pasifik Membutuhkan Reformasi Infrastruktur dan Pendidikan: WB

“Panduan yang dikeluarkan awal tahun ini bukanlah respons terhadap satu entitas, negara, atau ancaman,” kata Savett dikutip VIVA Militer dari Russia Today.

Pada 2023 lalu, Pentagon memperkirakan bahwa China akan menggandakan persediaan hulu ledak nuklir operasionalnya, menjadi lebih dari 1.000 unit hingga 2030. Seluruhnya berada dalam status kesiapan tinggi.

Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), saat ini Rusia memiliki 6.255 hulu ledak nuklir. Sementara Amerika saat ini memiliki 5.550 hulu ledak.

Halaman Selanjutnya

“(Biden) baru-baru ini mengeluarkan panduan terbaru tentang penggunaan senjata nuklir untuk memperhitungkan banyaknya musuh bersenjata nuklir,” ujar Narang