loading…
Miriam Adelson dikenal sebagai ratu kasino Las Vegas yang menjadi pendukung Donald Trump. Foto/X/@azattelevision
GAZA – Saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpidato di depan parlemen Israel, Knesset, untuk merayakan kesepakatan gencatan senjata Gaza, dia memberikan penghormatan kepada para diplomat, jenderal, dan negara-negara kawasan Amerika yang terlibat dalam perjanjian itu. Miriam Adelson, seorang mega-donor pro-Israel, juga dapat pujian dari presiden AS pada hari Senin. Trump menyebutkan bahwa Adelson punya “USD60 miliar di rekeningnya” dan bahwa “dia cinta Israel”.
“Lihatlah dia duduk di sana dengan polosnya,” katanya, seperti dilaporkan Al Jazeera.
“Saya akan buat dia dapat masalah karena ini — tapi saya pernah tanya dia, ‘Jadi Miriam: Saya tau kamu cinta Israel. Kamu lebih cinta mana, Amerika Serikat atau Israel?’ Dia nggak mau jawab. Itu artinya itu mungkin bisa jadi masalah, harus saya akui,” tambahnya, yang disambut dengan tawa samar-samar di ruang sidang.
Siapa Miriam Adelson? Ratu Kasino Las Vegas yang Jadi Arsitek Kebijakan Trump
1. Nyumbang USD106 Juta untuk Kampanye Trump
Adelson, seorang ratu kasino di Las Vegas, menggelontorkan USD106 juta untuk Preserve America, super PAC pro-Trump miliknya, yaitu kelompok kampanye yang bantu Trump terpilih tahun lalu.
Pada hari Senin, dia duduk di galeri Knesset dan terima tepuk tangan meriah saat Trump puji dukungannya untuk Israel, dengan menyatakan bahwa dia sudah melakukan “lebih banyak kunjungan ke Gedung Putih daripada siapapun”.
Baca Juga: Media Zionis Sebut PM Israel Netanyahu Menyerah kepada Hamas
2. Dari Dokter Sampai Jadi Ratu Kasino
Lahir di Tel Aviv pada tahun 1945 setelah orang tuanya imigrasi dari Polandia, Adelson awalnya berpendidikan sebagai dokter spesialis perawatan kecanduan.
Pada tahun 1991, dia menikah dengan Sheldon Adelson, seorang miliarder kasino yang membangun Las Vegas Sands menjadi kerajaan perjudian dengan resort-resort di seluruh Asia dan AS.
Waktu mereka menikah, Miriam sudah pegang saham perusahaan kasino yang lebih besar, tapi setelah kematian Sheldon di tahun 2021, dia ambil alih kendali mayoritas Las Vegas Sands, yang mengoperasikan kasino-kasino besar di Singapura dan Makau.