Selasa, 8 Juli 2025 – 20:07 WIB
Jakarta, VIVA – Data terbaru menunjukan hanya 4,7% masyarakat Jakarta yang cukup makan buah dan sayur. Sementara itu, sekitar setengah penduduk Jakarta juga kurang melakukan aktivitas fisik, jauh di atas rata-rata nasional.
Baca Juga:
Ini Alasan Vaksinasi Influenza Penting Sebelum Bepergian
Padahal, malas bergerak atau kurang aktivitas fisik bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit. Beberapa penyakit yang sering terkait dengan kurang gerak antara lain obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan osteoporosis. Selain itu, kurang olahraga juga bisa menyebabkan masalah kardiovaskular, penurunan fungsi otak, dan bahkan meningkatkan risiko depresi. Bagaimana mengatasinya? Scroll terus untuk tahu lebih banyak, yuk!
Gaya hidup aktif dengan berolahraga teratur adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit akibat kurang gerak.
Baca Juga:
Pramono Tegaskan Pengenaan Pajak Padel Sudah Diatur Undang-undang, Bukan Inisiatif Pemprov Jakarta
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gizi seimbang dan aktivitas fisik, roadshow kampanye nasional “Si Paling Megang – Menyala dengan Gerak dan Gizi Seimbang” sekarang hadir di Tebet Eco Park, Jakarta. Kampanye ini diadakan oleh Kemenkes RI, didukung oleh United Nations World Food Programme (WFP), dan melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Lebih dari 500 remaja dari berbagai sekolah, kampus, dan komunitas di Jakarta ikut kegiatan seperti jalan santai, diskusi inspiratif, demo masak sehat, pameran komunitas, hingga scavenger hunt bertema gaya hidup sehat.
Baca Juga:
Indonesia Grand Prix 2025: Teuku Rifat Sabet Perak
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyediakan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) serta konseling dan edukasi gizi seimbang oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Tebet. Kampanye ini adalah puncak roadshow setelah sukses di Samarinda pada April 2025 lalu.
"Kampanye Si Paling Megang bertujuan membangun kebiasaan sehat yang mudah diikuti anak muda sehari-hari," kata dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, Direktur Promosi Kesehatan Kemenkes RI.
Kampanye ini bagian dari GERMAS dan sudah menjangkau jutaan remaja sepanjang 2025. Hadir melalui media sosial, lokakarya online, kompetisi aplikasi, dan acara publik di berbagai kota. Fokusnya adalah mendorong konsumsi makanan bergizi dan aktivitas fisik teratur.
"WFP mendukung gizi seimbang dan gaya hidup aktif melalui kampanye berbasis bukti. Lokakarya dan kampanye Si Paling Megang mencerminkan upaya ini," ujar Jaakko Valli, Deputy Country Director WFP Indonesia.
"Kampanye digital ini sudah melibatkan lebih dari 3 juta anak muda. Untuk menuju Indonesia Emas 2045, investasi kesehatan pemuda sangat penting," tambahnya.