Seskab Teddy Pastikan 11 Helikopter Kirim Bantuan ke Lokasi Banjir Sumatera-Aceh Tanpa Henti

Sabtu, 29 November 2025 – 18:02 WIB

Jakarta, VIVA – Sekretaris Kabinet (Seskab) RI, Teddy Indra Wijaya, mengatakan sebanyak 11 helikopter milik TNI dan Basarnas dikerahkan dari Jakarta untuk membantu operasi kemanusiaan bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Ini merupakan bagian dari respons cepat terhadap kondisi darurat.

“Sampai dengan hari ini, pemerintah telah mengirimkan total 11 helikopter TNI dan Basarnas dari Jakarta ke lokasi daerah terdampak bencana,” kata Teddy dalam keterangan tertulis, Sabtu, 29 November 2025.

Ia menjelaskan, dari jumlah tersebut, sembilan helikopter sudah berada di kawasan terdampak sejak 26 November 2025 dan langsung melakukan operasi bantuan.

“Sembilan helikopter sudah berada di lokasi sejak tanggal 26 November 2025 dan dua helikopter tambahan telah terbang ke Aceh dari Jakarta pagi ini,” ujarnya.

Teddy menekankan bahwa seluruh helikopter ditugaskan untuk mendukung distribusi logistik secara berkelanjutan, terutama ke wilayah yang susah dijangkau melalui jalur darat. Di sisi lain, keselamatan penerbangan dan kondisi cuaca juga menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan operasi.

“Helikopter-helikopter ini terbang di lokasi sekitar bencana untuk terus-menerus mendistribusikan logistik, terutama di daerah terdalam serta di daerah yang jalur daratnya terputus. Serta terus memperhatikan faktor cuaca sebagai pertimbangan utama dalam upaya penanganan bencana ini,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan perkembangan penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda Provinsi Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatra Barat dalam konferensi pers dari Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Jumat, 28 November 2025.

Dalam keterangannya, sebanyak 174 jiwa meninggal dunia, 79 hilang, dan 12 luka-luka akibat bencana ini.

Adapun dampak dari bencana yang terjadi di Sumatra Utara, hingga saat ini terdapat 116 korban meninggal dunia dan 42 orang hilang. Korban tersebar di beberapa wilayah, di antaranya Tapanuli Utara sebanyak 11 orang, Tapanuli Tengah 51 orang, Tapanuli Selatan 32 orang, Kota Sibolga 17 orang, Humbang Hasundutan 6 orang, Kota Padang Sidempuan 1 orang, serta Pakpak Barat 2 orang. Mandailing Natal tidak melaporkan korban jiwa.

MEMBACA  Helikopter AS Menenggelamkan 3 Kapal Houthi di Laut Merah, Pentagon Mengatakan

Sementara itu, data korban di Provinsi Aceh per 28 November, antara lain 35 warga meninggal dunia, 25 warga dinyatakan hilang, dan 8 orang luka-luka. Korban terbanyak berasal dari Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tenggara, dan Kabupaten Aceh Tengah.

Hingga saat ini, pendataan masih berlangsung di sejumlah wilayah seperti Aceh Timur, Aceh Singkil, dan Aceh Utara. “Ini akan berkembang terus datanya,” ujar Suharyanto.