Senator Jerman Menyebut Mobil Tesla sebagai Mobil Nazi, Elon Musk Semakin Dibenci di Eropa

Senator Berlin Cansel Kiziltepe. Foto/Thomas Trutschel/photothek.net

BERLIN – Senator Berlin Cansel Kiziltepe menyebut Tesla milik Elon Musk sebagai “mobil Nazi,” saat mengomentari penurunan penjualan perusahaan tersebut.

Politisi dari Partai Demokrat Sosial itu menyerang pembuat kendaraan listrik tersebut dalam posting yang kini telah dihapus pada hari Rabu (23/4/2025).

Musk menghadapi kritik di Uni Eropa (UE) atas pandangan politik sayap kanannya. Ia dikecam di Jerman karena mendukung Partai Alternatif untuk Jerman (AfD).

Dia juga dibenci di Uni Eropa secara lebih luas karena menjadi sekutu dekat Presiden AS Donald Trump, yang kebijakannya tentang isu-isu seperti keberagaman dan konflik Ukraina tidak sejalan dengan kebijakan Brussels.

Musk pada gilirannya menuduh Uni Eropa melakukan penyensoran, perluasan birokrasi, dan kerugian ekonomi, yang sering kali dianggap sebagai pengekangan terhadap kebebasan berbicara dan otonomi nasional.

“Siapa yang mau mengendarai mobil Nazi? Produsen mobil listrik sedang mengalami lonjakan penjualan, selain Tesla,” tulis Kiziltepe, anggota Partai Sosial Demokrat (SPD) dan senator untuk tenaga kerja, urusan sosial, kesetaraan, integrasi, keberagaman, dan antidiskriminasi negara bagian Berlin, di X.

Postingan tersebut mendapat kritik tajam dari pejabat di negara bagian tetangga Brandenburg, tempat pabrik mobil Tesla satu-satunya di Eropa berada.

Menteri-presiden Brandenburg, Dietmar Woidke, mengutuknya sebagai “sama sekali tidak pada tempatnya.”

Adapun Menteri Ekonomi Negara Bagian, Daniel Keller, menuntut Kiziltepe menarik kembali pernyataannya.

Postingan tersebut telah dihapus, meskipun Kiziltepe tetap mempertahankan posisinya, dengan menyatakan pada hari Jumat (25/4/2025) bahwa dia “secara tegas mendukung” penilaiannya terhadap Musk, dan mengaitkan penurunan penjualan Tesla dengan “posisi paling kanan” CEO-nya.

MEMBACA  Arsenal Tidak Akan Menyerah