Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Anggoro Dasananto membuka kegiatan ‘Peningkatan Tunas Integritas di Lingkungan DJKI di Sheraton Senggigi Beach Resort, Lombok Barat, Rabu (2/10) malam. Foto: Kemenkumham NTB
bali.jpnn.com, LOMBOK BARAT – Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Anggoro Dasananto mengatakan nilai-nilai integritas jangan hanya sekadar jargon, tetapi harus menjadi bagian dari sikap dan perilaku sehari-hari dalam menjalankan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurutnya, pembentukan Tunas Integritas, khususnya di lingkungan Kemenkumham, merupakan langkah awal dalam upaya strategis membangun Sistem Integritas Organisasi dalam kerangka Sistem Integritas Nasional (SIN).
Hal itu diungkap Anggoro Dasananto saat membuka kegiatan ‘Peningkatan Tunas Integritas di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual’ di Sheraton Senggigi Beach Resort, Lombok Barat, Rabu (2/10) malam.
Kegiatan berlangsung mulai 2 – 5 Oktober 2024.
“Upaya strategis itu dapat diwujudkan dengan implementasi keteladanan internal, membangun sistem integritas, membentuk komite integritas, transfer of knowledge Tunas Integritas serta menjaga dan mengembangkan integritas organisasi secara berkelanjutan,” kata Anggoro Dasananto.
Kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari pegawai DJKI, Biro Sumber Daya Manusia Kemenkumham, Inspektorat Jenderal Kemenkumham, serta perwakilan Kemenkumham NTB.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kadiv Administrasi Muslim Alibar, mewakili Kakanwil Kemenkumham NTB Parlindungan; Kadiv Yankumham Farida dan Inspektur Wilayah V Itjen Kemenkumham M. Adnan.
Anggoro Dasananto mengatakan Tunas Integritas merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh aparatur negara, khususnya di lingkungan DJKI dan Kemenkumham.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Anggoro Dasananto mengatakan nilai-nilai integritas jangan hanya sekadar jargon
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News