Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan, menegaskan bahwa tuduhan ijazah palsu terhadap mantan Presiden Jokowi bukanlah hal yang sederhana. Menurut dia, tuduhan ini sudah berlangsung lama dan terkesan diorkestrasi.
Ade merasa publik terlalu sering melihat masalah ini cuma dari sudut pandang para penuduh, sementara posisi Jokowi sebagai pihak yang dirugikan jarang dapat perhatian. Dia mengajak masyarakat untuk melihat persoalan ini dengan lebih adil.
“Apa pernah kita berpikir, bagaimana perasaan seorang Insinyur Joko Widodo, Presiden ke-7 kita, yang menjadi korban fitnah saat ini? Bagaimana keadaan batinnya dan keluarganya?” kata Ade dalam program Rakyat Bersuara di iNews.
Ade mengatakan, isu ijazah palsu yang muncul sejak 2020 ini sudah memberikan dampak psikologis dan merusak reputasi Jokowi. Oleh karena itu, dia anggap wajar saja jika presiden mengambil langkah hukum untuk menghentikan rangkaian tuduhan ini.
“Kita cuma bilang dia harus legowo, tapi yang menuduh dan sudah jadi tersangka malah tidak pernah kita pikirkan. Korban, sejak Februari 2020, sudah difitnah terus-terusan sampai sekarang,” ujarnya.