Sebanyak 1.119 Warga Indonesia Dipulangkan dari Situasi Darurat pada Tahun 2023

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri mengumumkan bahwa sebanyak 1.119 warga negara Indonesia telah dipulangkan dari situasi darurat di luar negeri pada tahun 2023, termasuk bencana gempa bumi mematikan Turki-Suriah dan perang di Gaza.

Menyampaikan pidato pada acara Penghargaan Perlindungan Indonesia 2023 Hassan Wirajuda di sini, Jumat malam, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memperingatkan bahwa tugas untuk melindungi warga Indonesia di luar negeri akan menjadi lebih kompleks di masa depan.

Situasi yang lebih kompleks bagi upaya Kementerian Luar Negeri dalam melindungi warga Indonesia disebabkan oleh dinamika dunia yang berkembang dengan cepat akibat faktor-faktor seperti konflik bersenjata dan bencana alam, ujarnya.

Terkait penyelamatan warga Indonesia di Jalur Gaza Palestina selama serangan Israel tahun lalu, ANTARA mencatat bahwa Kementerian Luar Negeri Indonesia telah berhasil mengungsikan tujuh warga negara Indonesia ke Mesir pada 3 November 2023 dan 12 November 2023.

Mereka yang berhasil meninggalkan Gaza dengan selamat berkat misi evakuasi Kementerian Luar Negeri Indonesia adalah Abdillah Onim beserta tiga anaknya dan Muhammad Hussein beserta dua anaknya.

Onim, tiga anaknya, dan istrinya yang memiliki kewarganegaraan Palestina meninggalkan Gaza dan melewati perbatasan Rafah Mesir pada 3 November.

Hussein, dua anaknya, dan istrinya yang juga memiliki kewarganegaraan Palestina meninggalkan Gaza dan melewati pos pemeriksaan perbatasan Rafah pada 12 November.

Dalam segmen lain dari pidatonya pada acara tersebut, Marsudi juga menyoroti jumlah kasus yang melibatkan warga Indonesia yang mengalami masalah di luar negeri tahun lalu.

Terkait berita: Sebanyak 101 warga Indonesia yang overstay dipulangkan dari Uni Emirat Arab

Terkait berita: Sebanyak 37 warga Indonesia yang bekerja sebagai penipu online dipulangkan dari Laos

MEMBACA  Update Terbaru Mengenai Kemajuan Pembangunan Exit Tol KM 149 Gedebage

Beliau menyatakan bahwa sebanyak 53.598 kasus tercatat pada tahun 2023. Angka tersebut meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan dengan 35.149 kasus pada 2022.

Untuk itu, beliau menyoroti kasus perdagangan manusia yang melibatkan warga Indonesia yang bekerja dalam operasi penipuan online di Asia Tenggara.

Marsudi menunjukkan tren meningkatnya perekrutan orang asing, termasuk warga Indonesia, untuk bekerja dalam operasi penipuan online di wilayah tersebut selama beberapa tahun terakhir.

Selain situasi yang saat ini dihadapi oleh Kementerian Luar Negeri, upaya terbaik untuk melindungi semua warga negara Indonesia di luar negeri akan dilakukan sesuai dengan amanat pada paragraf keempat pembukaan Undang-Undang Dasar, tegasnya.

Terkait acara Penghargaan Perlindungan Indonesia 2023 Hassan Wirajuda, 23 pemenang menerima penghargaan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia atas kontribusi yang luar biasa dalam perlindungan warga Indonesia di luar negeri.

Salah satu pemenang adalah Komisaris Utama Ni Made Pujewati, seorang petugas polisi dari Markas Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat.

Pujewati telah memberikan kontribusi signifikan dalam penyelesaian 55 kasus perdagangan manusia yang melibatkan 94 tersangka pada tahun 2023.

Terkait berita: Asia Tenggara tidak boleh menjadi tempat aman bagi para pelaku perdagangan manusia: Menteri Luar Negeri

Penerjemah: Nabil Ihsan, Rahmad Nasution
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak cipta © ANTARA 2024