Sebagian Besar Pengungsi Kembali ke Rumah Seiring Aktivitas Gunung Semeru yang Kian Stabil

Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa hingga Jumat sore, sebagian besar warga yang mengungsi akibat letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, sudah mulai pulang secara bertahap.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa kepulangan warga ini seiring dengan membaiknya kondisi di beberapa wilayah terdampak.

“Di antaranya, 187 pendaki yang sebelumnya dilaporkan berada di jalur Ranu Kumbolo juga telah turun dengan selamat,” ujarnya.

Meski rincian spesifik tentang kepulangan pengungsi tidak diungkapkan, Pusat Kendali Operasi BNPB mencatat bahwa mereka sebelumnya berlindung di sembilan lokasi, yang menampung total 1.116 orang hingga Kamis (20 November) malam.

Muhari menekankan, meskipun warga sudah pulang, pihak berwenang setempat terus memberikan layanan dasar.

Upaya yang dilakukan antara lain mendirikan dapur umum serta menyalurkan bantuan logistik dan peralatan, seperti makanan, terpal, selimut, dan alat pelindung diri.

BNPB terus memantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru dengan berkoordinasi bersama kementerian teknis dan lembaga terkait untuk memastikan keselamatan warga dan personel di lapangan.

Selanjutnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa letusan terjadi pada Rabu (19 November) pukul 16.00 WIB, dengan kolom abu mencapai ketinggian 2.000 meter di atas puncak.

Awan panas meluncur sejauh tujuh kilometer dari puncak, dengan abu tebal berwarna kelabu menyebar ke arah utara dan barat laut.

Pembacaan seismogram mencatat amplitudo maksimum 40 milimeter dengan durasi sekitar 16 menit 40 detik.

Meskipun aktivitas letusan berakhir pada pukul 18.11 WIB, pihak berwenang setempat dan PVMBG tetap mempertahankan status Level IV atau “Awas”.

Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menetapkan status darurat bencana aktif hingga 26 November untuk mengantisipasi potensi aktivitas vulkanik susulan.

MEMBACA  Meningkatkan Pengembangan Pemuda oleh SCO untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya melakukan mitigasi menyeluruh terhadap infrastruktur pasca letusan Semeru untuk memastikan keselamatan dan mobilitas warga.

“Bahkan kerusakan terkecil pun bisa sangat menghambat pergerakan warga dan distribusi bantuan. Penanganan yang cepat dan terukur sangat penting untuk menjaga keselamatan publik,” ujarnya pada 20 November.

Berita terkait: Gunung Semeru Catat 45 Gempa Letusan, Tingkat Bahaya Tetap Awas

*Penerjemah: Prasetyo, Kenzu
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025*