Selasa, 16 September 2025 – 14:11 WIB
Jakarta, VIVA – Bukan cuma satu, ternyata ada dua prajurit TNI Angkatan Darat yang terlibat dalam kasus penculikan sadis yang menewaskan Kepala Cabang Pembantu sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, bernama Mohamad Ilham Pradipta (37).
Baca Juga:
1 Pelaku Kasus Penculikan Sadis Kacab Bank BUMN Masih Gentayangan, Polisi Berikan Ultimatum
Selain Kopral Dua (Kopda) FH, ada satu prajurit TNI lainnya yang juga terlibat, yaitu Sersan Kepala (Serka) N. Hal ini diungkapkan oleh Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Corps Polisi Militer (Cpm) Donny Agus Priyanto.
“Kami telah menetapkan dua orang tersangka atas nama Serka N dan Kopda F,” ujarnya pada Selasa, 16 September 2025.
Baca Juga:
Terkuak! Motif Penculikan Sadis Tewaskan Kacab Bank di Cempaka Putih, Ternyata Demi Uang di Rekening Dormant
Konferensi pers kasus penculikan sadis Kacab Bank
Dari hasil pemeriksaan, keduanya dijanjikan uang sebesar Rp100 juta untuk ikut serta. Namun, tidak dijelaskan berapa bagian yang masing-masing dapat.
Baca Juga:
Sosok Pelaku Pencurian Motor di Bekasi Bikin Kaget, Eks Menantu Nekat Gondol PCX Mertuanya
“Uang tersebut diduga berasal dari hasil tindak pidana yang dilakukan,” katanya.
Perlu diketahui, Mohamad Ilham Pradipta tewas diduga karena dibunuh. Sebelum ditemukan meninggal, korban diduga diculik terlebih dahulu.
Hal ini terlihat dari rekaman CCTV yang menunjukkan korban dibawa paksa oleh beberapa orang. Saat itu, korban sedang melakukan meeting offline dengan pihak Lotte Grosir di Lotte Grosir Pasar Rebo, pada tanggal 20 Agustus 2025.
Jenazah korban ditemukan keesokan harinya, tanggal 21 Agustus 2025. Tubuhnya berada di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Saat ditemukan, kondisi jasadnya sangat tragis dengan tangan dan kaki terikat, serta mata tertutup lakban.
Polda Metro Jaya sejauh ini telah berhasil menangkap 15 orang yang diduga terlibat dalam aksi keji ini. Salah satunya adalah pengusaha bimbingan belajar online, Dwi Hartono. Dalam kasus ini, Dwi Hartono diduga sebagai aktor intelektual.
Halaman Selanjutnya
Hal tersebut terkuak dari rekaman kamera CCTV yang merekam korban diangkut paksa beberapa orang. Saat itu korban tengah meeting dengan pihak Lotte Grosir secara offline di Lotte Grosir Pasar Rebo, pada 20 Agustus 2025.