Saifullah Yusuf Menolak Calon Presiden yang Didukung oleh Abu Bakar Ba’asyir, Reza Indragiri Memiliki Analisis Seperti Ini

Kamis, 18 Januari 2024 – 22:41 WIB

Reza Indragiri Amriel menyoroti nasib anak-anak Pulau Rempang Batam. Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA – Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisis mengenai pernyataan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf tentang penolakan terhadap pasangan calon yang didukung Ustaz Abu Bakar Ba’asyir (ABB) di Pemilihan Presiden 2024.

Ba’asyir merupakan pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah yang juga mantan narapidana terorisme.

Reza menegaskan bahwa tidak ada pembenaran terhadap terorisme. “Harus ditentang, pelakunya harus dipidanakan,” ujarnya.

Namun, di sisi lain, Reza menyebut ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dari pernyataan Saifullah Yusuf mengenai penolakan terhadap pasangan calon yang didukung ABB.

Pertama, ABB sebagai mantan narapidana. Reza menyatakan bahwa studi di beberapa benua menunjukkan tingkat residivisme pelaku pidana terorisme sebesar 2-7 persen.

“Persentase tersebut dikategorikan sangat rendah (very low) dan jauh lebih rendah (far lower) dibandingkan dengan residivisme kejahatan umum,” ujar Reza dalam keterangannya, Kamis (18/1).

Pria yang memiliki pengalaman mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK/PTIK) itu mengatakan bahwa ABB sendiri telah menyatakan kembali setia kepada NKRI.

“Pihak yang masih menyebut ABB sebagai penolak Pancasila, perlu memperbarui pengetahuannya. Pernyataan terbuka ABB menunjukkan perubahan pola pikirnya,” lanjut Reza.

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel memberikan analisis mengenai pernyataan Saifullah Yusuf yang menolak calon presiden yang didukung oleh Abu Bakar Ba’asyir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

MEMBACA  Tujuh grafik yang mendefinisikan kampanye presiden AS 2024