Kamis, 26 Juni 2025 – 07:00 WIB
Jakarta, VIVA – Indonesia menyambut baik dukungan penuh Pemerintah Rusia atas dibukanya kembali jalur penerbangan langsung Moskow-Denpasar, Bali oleh maskapai Rusia, Aeroflot. Nantinya, frekuensi penerbangan akan ditingkatkan jadi tiga sampai empat kali per minggu.
Baca Juga:
Garuda Indonesia Hentikan Sementara Penerbangan ke Doha Qatar
Anggota Komisi VII DPR RI, Rycko Menoza, menyatakan ini adalah hasil pertemuan strategis Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow. Menurut Rycko, langkah ini penting untuk meningkatkan citra dan daya tarik pariwisata Indonesia di dunia.
“Penambahan frekuensi penerbangan langsung Moskow-Bali akan memperkuat hubungan kedua negara dan berdampak positif bagi pariwisata serta ekonomi Bali dan Indonesia,” jelas Rycko, dikutip dari keterangannya, Kamis 26 Juni 2025.
Baca Juga:
Bahlil Ungkap Hasil Kunker Prabowo ke Rusia, dari Kerja Sama Migas hingga Nuklir
Penerbangan langsung Moskow-Bali yang sebelumnya hanya beberapa kali sebulan akan ditingkatkan. Ini mempermudah wisatawan Rusia berkunjung dengan nyaman.
Ilustrasi maskapai penerbangan.
Baca Juga:
Vladimir Putin: Rusia Akan Bantu Rakyat Iran
Turis Rusia dikenal sebagai pasar utama dengan pengeluaran tinggi dan minat besar wisata eksotis seperti Bali. Rycko menambahkan, selain Bali, destinasi lain seperti Lampung juga punya potensi besar.
“Lampung punya Pantai Mutun, Pulau Pahawang untuk diving, Gunung Krakatau, dan ombak kelas dunia. Akses transportasi juga makin baik dengan tol dan ferry,” ujarnya.
Ia mendorong Kemenpar untuk promosi destinasi seperti Labuan Bajo, Raja Ampat, dan Yogyakarta agar pariwisata nasional merata.
Anggota Komisi VII DPR RI, Rycko Menoza.
“Saya harap Kemenpar bisa manfaatkan momentum ini agar manfaat ekonomi dirasakan masyarakat,” kata Rycko.
Kerja sama ini bukan hanya soal turis, tapi juga pertukaran budaya dan investasi.
“Maskapai juga berkomitmen tingkatkan kualitas layanan untuk kenyamanan wisatawan,” tegasnya.
Halaman Selanjutnya
Ia juga mendorong Kementerian Pariwisata untuk memperluas promosi destinasi unggulan lainnya seperti Labuan Bajo, Raja Ampat, Yogyakarta, dan daerah-daerah potensial lain agar pariwisata nasional semakin maju dan merata.