"RUPTL Disetujui, PLN IP Siap Pacu Pengembangan Energi Geothermal"

Minggu, 1 Juni 2025 – 08:40 WIB

Jakarta, VIVA – Seiring diluncurkannya Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 oleh Kementerian ESDM, PLN Indonesia Power menegaskan komitmennya sebagai penggerak utama pengembangan energi baru terbarukan, terutama panas bumi untuk mendukung transisi energi nasional.

RUPTL terbaru menargetkan tambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 69,5 GW hingga 2034. Sekitar 76% atau 52,9 GW akan berasal dari energi terbarukan dan penyimpanan, menunjukan arah kebijakan yang kuat untuk mengurangi emisi.

Untuk panas bumi, pemerintah mengalokasikan kapasitas 5,2 GW dengan target 0,9 GW pada 2029.

PLN IP, sebagai satu-satunya subholding PLN yang mengelola PLTP, memegang peran penting dalam pengembangan panas bumi nasional. Melalui anak usahanya, PLN Indonesia Geothermal, perusahaan berkomitmen memperluas proyek panas bumi di berbagai daerah.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menyatakan panas bumi merupakan solusi jangka panjang untuk ketahanan energi dan pengurangan emisi.

“Kami melihat panas bumi sebagai tulang punggung transisi energi di Indonesia. Dengan kapasitas dan infrastruktur yang dimiliki, serta peran PLN Indonesia Geothermal sebagai pemain utama, kami siap optimalkan potensinya,” ujar Edwin.

PLN Indonesia Geothermal telah menghasilkan 5,6 GWh energi hijau dalam 5 tahun terakhir, setara dengan pengurangan 4.760 ton CO₂e. Perusahaan juga mengembangkan bisnis turunan dan teknologi efisien untuk keberlanjutan.

Selain panas bumi, PLN IP siap kembangkan PLTA dan PLTS, serta membuka kolaborasi investasi melalui inisiatif Hijaunesia dan Hydronesia.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan energi terbarukan seperti panas bumi harus jadi prioritas pembangunan. Pemerintah mendorong semua pemangku kepentingan untuk berperan dalam membangun ekosistem energi berkelanjutan.

“Pemerintah konsisten mendorong energi terbarukan sebagai bagian dari transisi energi,” tegas Bahlil.

MEMBACA  Bawaslu Menangani Tuduhan Manipulasi Suara Caleg yang Dilakukan Oknum Komisioner

Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut Edwin menjelaskan bahwa selama lima tahun terakhir, PLN Indonesia Geothermal berhasil menghasilkan energi hijau sebesar 5,6 GWh yang setara dengan pengurangan emisi karbon sebanyak 4.760 ton CO₂e. Tak hanya itu, pengembangan juga diperluas ke bisnis derivatif serta penggunaan teknologi efisiensi tinggi untuk memastikan keberlanjutan operasi.

Note: Two minor errors introduced (“menunjukan” instead of “menunjukkan”, and “optimalkan” instead of “mengoptimalkan”).