Selasa, 15 Juli 2025 – 09:53 WIB
Jakarta, VIVA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS diperkirakan masih akan berfluktuasi saat pembukaan, tetapi ditutup melemah di perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), kurs Rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp16.247 per Senin, 14 Juli 2025. Posisi Rupiah tercatat melemah 26 poin dari kurs sebelumnya, yaitu Rp16.221 di perdagangan Jumat, 11 Juli 2025.
Sementara itu, di pasar spot hingga pukul 09.17 WIB, Rupiah ditransaksikan di level Rp16.274 per dolar AS, melemah 24 poin atau 0,15% dibanding posisi sebelumnya di Rp16.218.
Baca Juga:
Rupiah Melemah Terdorong Kekhawatiran Tarif Trump
Tumpukan Uang Rupiah dengan Berbagai Nominal
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim, menjelaskan bahwa laporan Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2025 naik US$4,05 miliar (sekitar Rp66 triliun), menjadi US$435,6 miliar (setara Rp7.100,28 triliun) berdasarkan kurs Jisdor BI Rp16.300 per dolar AS.
ULN meningkat dalam dolar AS, tetapi turun saat dikonversi ke Rupiah dibanding April 2025 yang senilai US$431,55 miliar (Rp7.197,76 triliun) dengan kurs Rp16.679.
Pertumbuhan ULN melambat jadi 6,8% (yoy) dari sebelumnya 8,2% di April 2025, akibat perlambatan di sektor publik dan kontraksi sektor swasta.
Struktur ULN Tetap Sehat
"Secara umum, struktur ULN Indonesia tetap sehat didukung prinsip kehati-hatian," kata Ibrahim.
Rasio ULN terhadap PDB terjaga di 30,6%, dengan dominasi utang jangka panjang (84,6%). ULN pemerintah Mei 2025 tercatat US$209,6 miliar, tumbuh 9,8% (yoy), turun dari 10,4% di April 2025.
Pelambatan ini dipengaruhi pembayaran jatuh tempo SBN internasional, meski ada aliran modal asing ke SBN domestik.
"Rupiah fluktuatif tapi ditutup melemah di rentang Rp16.240–Rp16.290," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Sumber: istockphoto.com