Minggu, 28 Juli 2024 – 06:50 WIB
VIVA – Sebelas orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan roket di lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada hari Sabtu, 27 Juli 2024. N12 News Israel melaporkan, penyerangan ini jadi insiden terburuk dalam beberapa bulan kekerasan antara Israel dan kelompok bersenjata di Lebanon.
Baca Juga :
Ikut Olimpiade 2024, Delegasi Palestina Disambut Meriah di Paris
Militer Israel mengatakan roket itu ditembakkan oleh kelompok Lebanon Hizbullah. Namun, Hizbullah justru membantah terlibat dalam serangan itu dan tampaknya peristiwa ini akan memicu respons keras dari Israel.
VIVA Militer: Serangan roket Katyusha milisi Hizbullah Lebanon
Baca Juga :
Palestina Protes Standar Ganda di Olimpiade Paris 2024: Rusia Dilarang Ikut, Israel Boleh
Dilansir dari Al Arabiya, Layanan darurat Israel mengatakan sebelumnya bahwa sembilan orang terluka parah oleh roket yang ditembakkan dari Lebanon yang menghantam lapangan sepak bola di desa Druze Majdal Shams. Seorang petugas medis menggambarkan kerusakan besar dan kebakaran terjadi di lokasi tempat meledaknya roket.
\”Kami menyaksikan kerusakan besar ketika kami tiba di lapangan sepak bola, serta barang-barang yang terbakar. Ada korban di rumput dan pemandangannya mengerikan,\” kata petugas medis Magen David Adom Idan Avshalom.
Baca Juga :
Angkatan Udara Israel Deklarasi Siap Perang Melawan Hizbullah
Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters: \”Pesawat itu mendarat di lapangan sepak bola, semuanya adalah anak-anak. banyak mayat dan sisa-sisa berada di lapangan, kami tidak tahu siapa mereka.\” Dia meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Serangan di lapangan sepak bola tersebut menyusul serangan Israel di Lebanon yang menewaskan empat militan pada hari Sabtu. Dua sumber keamanan di Lebanon mengatakan keempat pejuang yang tewas dalam serangan Israel di Kfarkila di Lebanon selatan adalah anggota kelompok bersenjata yang berbeda, dengan setidaknya satu dari mereka adalah anggota Hizbullah.
Militer Israel mengatakan pesawatnya telah menargetkan sebuah bangunan militer milik Hizbullah, setelah mengidentifikasi sel militan yang memasuki gedung tersebut.
Hizbullah mengklaim setidaknya empat serangan, termasuk dengan roket Katyusha, sebagai balasan atas serangan Kfarkila.
Namun, perwakilan media senior Hizbullah Mohammad Afif membantah bertanggung jawab atas serangan di Majdal Shams.
Kelompok militan Lebanon, Hizbullah, membantah bahwa mereka menembakkan roket yang menewaskan sembilan orang di kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel.
VIVA Militer: Roket Parachute Flare di sekitar perbatasan Lebanon-Israel
Dalam sebuah pernyataan, kelompok yang didukung Iran itu mengatakan bahwa mereka \”dengan tegas membantah tuduhan yang dilaporkan oleh media musuh tertentu dan berbagai platform media mengenai penargetan Majdal Shams.\”
\”Perlawanan Islam tidak memiliki hubungan dengan insiden ini,\” katanya, mengacu pada sayap militernya.
Hizbullah yang didukung Iran telah saling serang dengan Israel sejak Oktober, setelah serangan Hamas terhadap Israel selatan memicu perang Gaza, dalam eskalasi terburuk mereka sejak 2006.
Halaman Selanjutnya
Hizbullah mengklaim setidaknya empat serangan, termasuk dengan roket Katyusha, sebagai balasan atas serangan Kfarkila.