Rizky Faidan bukan anak ajaib yang muncul tiba-tiba. Bakatnya terbentuk di tempat yang sangat kompetitif dan merakyat: rental-rental PlayStation di Bandung. Foto: Instagram pribadi
JAKARTA – Beban sejarah kini ada di pundak pemuda asal Bandung ini. Setelah menaklukkan dunia di tahun 2024, nama Rizky Faidan kembali menggema saat dia diumumkan sebagai pemain andalan Timnas eFootball Indonesia untuk Piala Dunia FIFA 2025. Misi kali ini jauh lebih berat: mempertahankan gelar juara dunia.
Bagi banyak orang, ini misi yang hampir mustahil. Tapi bagi Rizky Faidan, tekanan sudah jadi teman akrab dalam perjalanan luar biasanya, yang dimulai dari bilik-bilik sempit rental PS.
Awal Mula Sang Maestro Digital
Lahir pada 2 Maret 2003, Rizky Faidan bukanlah bintang yang muncul dalam semalam. Kemampuannya terasah di ajang yang kompetitif dan merakyat: rental PlayStation di Bandung.
Dari sekadar hobi, bakat luar biasanya mulai terlihat di berbagai turnamen lokal. Di sana, dia terus menunjukkan bahwa dia ditakdirkan untuk panggung yang lebih besar.
Titik balik kariernya terjadi di tahun 2019. Faidan yang waktu itu masih remaja, meledak di panggung global saat wakili Indonesia di PES League World Finals di London. Saat itulah julukan "wonderkid" melekat, ketika dia dengan percaya diri melawan pemain kelas dunia dan buktikan bahwa Indonesia punya talenta yang tidak boleh diremehkan.
Di level profesional dalam negeri, kemampuannya juga diakui oleh klub besar seperti PSS Sleman dan Bali United yang merekrutnya untuk bermain di Indonesia Football e-League.
Puncak Sejarah: Kalahkan Brasil di Final
Prestasi tertingginya terukir di tahun 2024. Bersama rekan-rekannya di Timnas, Rizky Faidan melakukan hal yang tak terduga: bawa Indonesia jadi juara dunia setelah mengalahkan raksasa eFootball, Brasil, di partai final. Kemenangan bersejarah itu tak cuma kibarkan Merah Putih di puncak, tapi juga tegaskan bahwa Indonesia adalah kekuatan baru yang harus diperhitungkan.