Senin, 8 Desember 2025 – 11:05 WIB
Jakarta, VIVA – Bekerja dari rumah (WFH) sekarang sudah jadi bagian penting dari budaya kerja modern. Tapi, perdebatan tentang manfaat WFH untuk kesehatan mental masih terus berlangsung.
Baca Juga:
WFH Pegawai Pemprov Jabar Diujicoba November Setiap Kamis dan Desember Pakai Skema 50:50
Ada orang yang merasa lebih bebas dan produktif, tapi ada juga yang malah merasa terisolasi. Pertanyaannya, siapa yang paling diuntungkan? Berapa hari ideal kerja dari rumah untuk hasil terbaik?
Sebuah penelitian jangka panjang terbaru mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan lengkap. Dengan data dari puluhan ribu pekerja selama dua puluh tahun, riset ini memberikan gambaran lebih jelas tentang bagaimana WFH memengaruhi kesehatan mental. Hasilnya menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita.
Baca Juga:
Ketuk Area Wajah dan Tubuh Sambil Ucapkan Ini, Bisa Cegah Kelelahan Mental dan Burnout di Tempat Kerja
Penelitian ini menganalisis data 20 tahun dari Household, Income and Labour Dynamics in Australia Survey (HILDA), yang melibatkan lebih dari 16.000 pekerja Australia. Menariknya, peneliti sengaja tidak memasukkan data dua tahun pandemi (2020–2021) karena kondisi mental saat itu sangat dipengaruhi situasi luar biasa.
Dengan mengamati data jangka panjang, mereka bisa melihat perubahan kesehatan mental seiring pola perjalanan dan pengaturan kerja, sekaligus menghilangkan pengaruh peristiwa besar seperti kelahiran anak atau pindah kerja.
Baca Juga:
Imbas Kasus Kematian Timothy, Pratikno Janji Kawal Kesehatan Fisik dan Mental
Ilustrasi interview kerja
Salah satu temuan menarik muncul saat peneliti membandingkan dampak waktu perjalanan ke kantor terhadap kondisi mental. Untuk wanita, waktu perjalanan tidak menunjukkan efek signifikan.
Namun, untuk pria yang sudah memiliki kondisi mental kurang stabil, waktu perjalanan yang lebih panjang justru memperburuk keadaan mereka. "Tambahan 30 menit perjalanan memiliki efek yang setara dengan penurunan pendapatan rumah tangga sebesar 2 persen, angkanya kecil tapi tetap penting secara statistik," tulis penelitian itu, seperti dikutip dari Independent, Senin, 8 Desember 2025.
Dampak bekerja dari rumah justru menunjukan pola yang sangat berbeda. Bagi wanita, WFH meningkatkan kesehatan mental secara signifikan, tapi hanya jika dilakukan dengan cara tertentu.
Model hybrid, di mana mereka bekerja sebagian besar dari rumah tetapi tetap datang ke kantor 1–2 hari per minggu, terbukti memberikan dampak paling positif. Bahkan, bagi wanita yang kondisi mentalnya sudah cukup buruk, pola hybrid ini memberikan peningkatan kesejahteraan yang setara dengan kenaikan gaji 15 persen.
Halaman Selanjutnya
Yang menarik, manfaat ini bukan hanya karena berkurangnya waktu perjalanan. Analisis data memisahkan faktor perjalanan, jadi peningkatan kesehatan mental lebih banyak berasal dari berkurangnya stres kerja, fleksibilitas yang lebih tinggi, serta kemampuan yang lebih baik dalam mengelola tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaan.