Riset dan Pendidikan: Kunci Atasi Tantangan Global Menurut BRIN

Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, menekankan bahwa pendidikan dan riset merupakan pilar yang fundamental untuk menghadapi tantangan global saat ini, termasuk perubahan iklim dan ketidakpastian geopolitik.

“Dalam masa-masa tidak pasti seperti sekarang, pendidikan dan riset tidak hanya memberikan arah; tapi juga memberikan fondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan dan membuka jalan ke depan yang lebih jelas,” kata Handoko dalam acara Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (WINNER) 2025, yang diselenggarakan secara virtual pada Selasa.

Dia menjelaskan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perubahan iklim dan krisis kesehatan hingga keamanan pangan dan energi, yang semuanya mengganggu lingkungan dan perekonomian global.

Transformasi digital yang cepat, meskipun menciptakan banyak peluang, juga telah memperlebar kesenjangan, tambahnya.

Handoko juga menyoroti dinamika geopolitik yang semakin kompleks, yang semakin menambah ketidakpastian global.

Meski begitu, dia percaya bahwa tantangan-tantangan ini justru merupakan kesempatan untuk memperkuat kolaborasi internasional.

“Tantangan ini mungkin terlihat menakutkan, tetapi mereka juga menyatukan kita. Mereka mengingatkan kita pada kemanusiaan kita bersama dan fakta bahwa tidak ada negara yang bisa mengatasi masalah ini sendirian. Kita saling membutuhkan,” ujarnya.

Dalam konteks ini, Handoko menyoroti kerja sama strategis Indonesia-Belanda. Kolaborasi mereka, katanya, tidak hanya berakar pada sejarah panjang, tetapi juga pada nilai-nilai bersama dan komitmen untuk membangun masa depan yang berkelanjutan.

“WINNER mencerminkan komitmen kuat kami untuk memperkuat pengetahuan dan inovasi bersama,” katanya.

Dia juga menekankan perlunya evaluasi program secara terus-menerus. Hasil-hasil riset seharusnya tidak hanya berakhir di jurnal atau laboratorium saja, tetapi harus bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

MEMBACA  Serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan risiko perang yang lebih luas - Jenderal AS Menurut Reuters

“Kolaborasi bukanlah tujuan akhir; ia adalah sarana untuk menciptakan perubahan nyata dalam kebijakan yang adil, teknologi yang dapat diakses, kurikulum yang menginspirasi, dan riset yang melayani rakyat,” pungkas Handoko.

Berita terkait: Menteri serukan pengembangan inovasi berbasis riset di universitas

Berita terkait: Pemerintah dorong empat strategi untuk tingkatkan pendidikan tinggi

Berita terkait: Menteri tekankan dorongan produktivitas untuk tingkatkan daya saing Indonesia

Penerjemah: Sean, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025