Ribuan Warga Tangerang Alami Gangguan Pernapasan Akibat Bakar Sampah

Lebih dari 3.600 warga di Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, telah terdiagnosis infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akibat pembakaran limbah beracun oleh bengkel daur ulang ilegal.

Kepala Puskesmas Sindang Jaya, Dewi Anita Etikasari, mengatakan pada hari Minggu bahwa data yang dikumpulkan dari Januari hingga September 2025 menunjukkan kenaikan yang signifikan dalam infeksi pernapasan.

Meskipun penyebab utama ISPA di Sindang Jaya adalah infeksi virus dan bakteri, Dewi menyatakan bahwa pembakaran limbah oleh pengusaha daur ulang ilegal telah menyebabkan polusi udara yang parah dan berkontribusi pada peningkatan penyakit pernapasan.

“Abu yang dihasilkan dari pembakaran mengandung logam berat seperti merkuri dan timbal, yang bisa mencemari tanah, air, udara, dan rantai makanan—menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang bagi manusia dan hewan,” kata Dewi.

Menanggapi lonjakan kasus ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang berencana melakukan skrining kesehatan bagi warga yang tinggal di dekat lokasi pengolahan limbah ilegal.

“Ya, kami akan melaksanakan pemeriksaan kesehatan untuk warga dalam waktu dekat,” konfirmasi Dewi.

Kepala Kecamatan Sindang Jaya, Galih Prakosa, mengatakan pihak berwenang telah mengambil tindakan tegas terhadap 81 bengkel daur ulang ilegal yang beroperasi di wilayahnya.

Fasilitas-fasilitas itu ditutup dan disegel karena melanggar peraturan lingkungan hidup melalui pembakaran limbah secara ilegal.

Galih mencatat bahwa aktivitas tersebut telah memicu banyak keluhan dari warga, karena asap tebal dari pembakaran mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan risiko kesehatan.

“Kami telah menerima laporan tentang kasus ISPA. Warga kami jelas telah terdampak. Asapnya sudah berlebihan dan merugikan baik warga desa maupun yang tinggal di perumahan sekitar,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa administrasi kecamatan akan berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk memantau kondisi warga yang terkena dampak.

MEMBACA  Fasilitas Air Minum di Stasiun MRT Disalahgunakan sebagai Tempat Buang Sampah, Netizen Geram: Bisa Baca Gak Sih?

“Kami akan bekerja sama dengan puskesmas untuk memverifikasi data warga yang menderita ISPA,” jelas Galih.

Berita terkait: Lebih dari 70 persen sungai di Indonesia tercemar sedang: kementerian

Berita terkait: Pemprov Jakarta kembangkan sistem peringatan dini polusi udara

Penerjemah: Primayanti
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025