Pekanbaru (ANTARA) – Helikopter waterbombing dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau dikerahkan untuk memadamkan tiga kebakaran hutan dan lahan di wilayah Rambah, Kabupaten Rokan Hulu; Kuok, Kabupaten Kampar; dan Bayas, Kabupaten Indragiri Hilir.
Kepala Divisi Darurat BPBD Riau, Jim Gafur, mengatakan bahwa karhutla di daerah Rambah dan Kuok terjadi di medan yang berbukit-bukit dan jauh dari akses jalan. Oleh karena itu, upaya pemadaman dimaksimalkan dengan menggunakan helikopter waterbombing.
“Lokasi titik apinya ada di daerah perbukitan. Makanya, upaya pemadaman kita maksimalkan dengan menggunakan helikopter waterbombing,” ujarnya di sini, pada hari Selasa.
Gafur mencatat bahwa kondisi hutan yang lebat memerlukan upaya maksimal untuk mencegah api semakin meluas. Dia menambahkan bahwa cuaca di daerah tersebut cukup panas dalam beberapa hari terakhir.
“Kami masih menunggu laporan mengenai luas kebakarannya. Tapi, karena hutannya lebat dan lokasinya di perbukitan, pemadaman dari udara perlu dimaksimalkan,” kata Gafur.
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan di Bayas dilaporkan telah terjadi selama tiga hari terakhir. Selain waterbombing helikopter, tim darat juga telah dikirim ke lokasi.
“Untuk saat ini, kebakaran hutan dan lahannya sudah bisa dipadamkan. Namun, tim darat masih tetap siaga di lokasi,” ujarnya.
Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru mendeteksi lima titik panas di Riau pada Selasa (28/10), termasuk dua di Kampar, dan masing-masing satu di Rokan Hulu, Kuantan Singingi, dan Indragiri Hilir.
Sementara itu, di seluruh Pulau Sumatera, terdeteksi 144 titik panas, dengan jumlah tertinggi di Sumatera Utara (42), disusul 36 di Sumatera Selatan, 24 di Aceh, 19 di Sumatera Barat, sembilan di Jambi, lima di Bengkulu, lima di Riau, tiga di Bangka Belitung, dan satu di Kepulauan Riau.