Revelasi: Pengemudi Ojol yang Bertemu Wapres di Istana Tercatat Sejak 2015

Selasa, 2 September 2025 – 19:27 WIB

Jakarta, VIVA – Identitas pengemudi ojek online (ojol) yang datang ke pertemuan dengan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka di Istana Wapres pada Sabtu, 30 Agustus 2025, akhirnya terungkap. Dia adalah Rahman Thohir, seorang driver Gojek.

Baca Juga :
Ayah Pelajar yang Tewas saat Aksi Demo di DPR Cerita ke Gibran Anaknya Ingin Jadi TNI

Saat dikonfirmasi, Rahman mengaku bahwa dia adalah salah satu dari delapan pengemudi ojol yang dapat kesempatan untuk berdialog dengan Wapres waktu itu.
“Saya bergabung dengan Gojek dari tahun 2015, jadi saya driver asli. Saya juga seorang sarjana hukum di Universitas 17 Agustus 1945,” kata Rahman kepada media, Selasa, 2 September 2025.

Baca Juga :
Ketum Asosiasi Pengemudi Ojol Pertanyakan Pertemuan Gibran dengan Driver Ojol: Bukan Bagian dari Kami

Selain itu, Rahman juga merasa ada ketidakadilan dalam narasi yang rame di media sosial. Menurutnya, jangan meremehkan pengemudi ojol hanya karena bisa berbicara dengan baik di depan umum.
“Narasi yang beredar sekarang seakan-akan kami tidak boleh pakai kata-kata yang intelektual seperti eskalasi atau edukasi. Perlu diketahui bahwa pengemudi ojol ini tidak cuma lulusan SD, SMP, atau SMA, tapi banyak juga yang lulusan S1 dan S2,” ujarnya.

Setelah pertemuan beberapa pengemudi ojol dengan Wapres Sabtu lalu, muncul banyak narasi di medsos yang bilang bahwa pengemudi yang hadir tidak mewakili komunitas ojol manapun.
Bahkan, ada yang menuduh mereka sebagai intel, karena menggunakan istilah yang dekat dengan dunia militer.
“Tentang pemakaian kata-kata seperti taruna, itu hal yang biasa dalam dunia perojolan,” kata Rahman.
“Taruna ini menunjukkan anggota komunitas yang tidak punya jabatan. Jadi disebut oleh para ketua komunitas sebagai taruna, bukan karena ada hubungannya dengan militer atau institusi tertentu,” jelasnya.

MEMBACA  Akhirnya, laptop Windows yang powerful yang menyaingi MacBook Pro (dan memiliki tampilan yang lebih baik, juga)

Halaman Selanjutnya
Bahkan, ada tudingan yang menyatakan mereka sebagai intel, lantaran menggunakan istilah yang lekat dengan dunia militer.