Perdana Menteri (PM) Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengatakan bakal ada respons kolektif dari negara-negara Teluk atas serangan Israel di ibukota Qatar, Doha, pada Selasa kemarin. Rezim Zionis Israel beralasan serangan dengan jet tempur dan rudal itu untuk menargetkan para pemimpin Hamas.
Para pemimpin Arab banyak yang datang ke Qatar untuk menyatakan solidaritasnya.
"Akan ada respons dari kawasan ini. Respons ini sedang dalam konsultasi dan diskusi dengan mitra-mitra lain di kawasan," kata PM Al Thani kepada CNN, seperti dilansir Kamis (11/9/2025). "Seluruh kawasan Teluk berada dalam risiko," tambahnya.
Baca Juga: 15 Jet Tempur Israel Tembakkan 10 Rudal ke Qatar
"Kami mengharapkan sesuatu yang bermakna yang dapat mencegah Israel melanjutkan intimidasi ini," ujarnya, sambil menuduh PM Israel Benjamin Netanyahu telah membawa kawasan ini ke dalam kekacauan.
"Kami paham bahwa akan ada semacam pertemuan regional yang diadakan di Qatar. Kami tahu bahwa negara-negara ini telah membentuk tim hukum mereka sendiri. Mereka sedang mengkaji semua jalur hukum untuk mengadili Netanyahu atas pelanggaran hukum internasional," jelas Charles Stratford, jurnalis Al Jazeera, dalam sebuah laporannya.
"Jadi ya, tekanan terhadap Israel jelas meningkat, bukan cuma dari Qatar, tapi juga di tingkat regional dan internasional yang lebih luas. Dan itulah yang menurut saya jelas dia coba lakukan dengan memberikan pernyataan yang sangat tegas ini kepada jaringan Amerika Serikat; CNN," lanjutnya.
Militer Israel menyerang para pemimpin Hamas di Doha pada hari Selasa saat mereka sedang bertemu untuk membahas proposal gencatan senjata terbaru untuk Gaza yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump.
Setidaknya tujuh orang tewas dalam serangan itu, tapi Hamas menyatakan para pemimpinnya selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Qatar mengatakan dua petugas keamanannya tewas dalam serangan yang telah dapat kecaman global.
Pada hari Rabu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengutuk serangan Israel melalui telepon dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
"Serangan-serangan ini tidak bisa diterima. Saya mengutuknya. Saya menegaskan kembali komitmen Prancis terhadap kedaulatan dan keamanan Qatar," tulisnya di X.