Relaksasi Batas Harga Beras Premium untuk Menjaga Stabilitas: Bapanas

Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan bahwa relaksasi sementara batas harga eceran (HET) beras kualitas premium diterapkan untuk menjaga pasokan dan stabilitas harga di tingkat konsumen selama bulan Ramadan. Kepala badan Arief Prasetyo Adi mencatat dalam pernyataan Bapanas di sini pada hari Selasa bahwa langkah tersebut diambil setelah memantau kondisi ketersediaan, pasokan, dan harga beras kualitas premium di pasar tradisional dan toko ritel modern.

“Relaksasi HET untuk beras kualitas premium berlaku selama dua minggu mulai tanggal 10 hingga 23 Maret. Setelah itu, harga beras kualitas premium akan kembali mengikuti HET sesuai dengan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 tahun 2023,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa relaksasi sementara diterapkan untuk memungkinkan masyarakat menjalankan aktivitas ibadah dengan lebih nyaman selama bulan Ramadan dan tidak menghadapi kesulitan dalam mendapatkan beras.

“Kemudian, pada minggu keempat (Maret), kami yakin pasokan dan ketersediaan beras akan meningkat dengan panen beras,” katanya.

Dengan relaksasi tersebut, HET beras kualitas premium di Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, dan Sulawesi telah direlaksasi, dari Rp13.900 per kilogram menjadi Rp14.900 per kilogram.

Di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan, HET direlaksasi, dari Rp14.400 per kilogram menjadi Rp15.400 per kilogram.

Selanjutnya, di Maluku dan Papua, HET direlaksasi, dari Rp14.800 per kilogram menjadi Rp15.800 per kilogram.

Kepala Bapanas menyatakan bahwa dalam hal mengawasi implementasi relaksasi HET, badannya bekerja sama dengan Satuan Tugas Pangan Polri. Pengawasan akan dilakukan secara periodik baik di pasar tradisional maupun toko ritel modern.

Implementasi relaksasi HET telah disampaikan kepada asosiasi bisnis pada tanggal 8 Maret 2024, melalui Surat Kepala Bapanas Nomor 102/TS.02.02/K/3/2024.

MEMBACA  1. Saham Pertumbuhan Turun 65% untuk Dibeli Sekarang

Hak cipta © ANTARA 2024