Rakyat Biasa Pun Pusing Memikirkan Cara Bayar Sewa Bulanan

Jumat, 5 September 2025 – 17:50 WIB

Jakarta – Tunjangan rumah untuk pimpinan dan anggota DPRD DKI Jakarta kembali dapet banyak kritik dari masyarakat. Berdasarkan Kepgub Nomor 415 Tahun 2022, pimpinan DPRD dapat Rp 78,8 juta per bulan, sedangkan anggota dewan terima Rp70,4 juta per bulan.

Dana sebesar ini dibebankan langsung ke APBD DKI. Banyak warga yang merasa angka ini nggak masuk akal, apalagi di situasi ekonomi yang lagi sulit seperti sekarang.

Nur Aisyah (29), seorang karyawan swasta dari Tebet, ngaku kaget waktu tau besaran tunjangannya. Menurut dia, nilai itu jauh dari rasa keadilan buat masyarakat.

Baca Juga :
Kebakaran Rumah di Kalideres, 2 Orang Tewas


Rapat Paripurna Ranperda P2APBD 2024 (Dok. DPRD Jakarta)
Foto: VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

“Jujur aja aku kaget banget pas dengar angkanya bisa sampai Rp70 juta lebih per bulan. Itu setara gaji setahun buat banyak orang. Apalagi kondisi sekarang lagi susah, harga-harga naik terus. Rasanya kurang peka banget kalau wakil rakyat masih dapet fasilitas segitu,” keluhnya ke tvOnenews.com, Jumat 5 September 2025.

Suara senada juga datang dari Andi Pratama (41), seorang driver ojek online yang mangkal di Tanah Abang. Menurut dia, besaran tunjangan rumah itu susah diterima akal sehat rakyat biasa.

“Kalau emang uang segitu dipake buat kerja atau tugas mereka, ya harus jelas pertanggungjawabannya. Tapi kalau cuma buat gaya hidup, ya nggak wajar. Rakyat kecil aja mikir gimana cara bayar kontrakan sebulan, ini malah dapet tunjangan puluhan juta,” ujarnya.

Sementara itu, Mpok Ipeh (55), pedagang makanan di Sabang, ngingetin perlunya evaluasi dari pemerintah soal aturan ini. Menurut dia, DPRD harusnya lebih empati sama kondisi rakyat.

MEMBACA  Cara Mendapatkan $500 Sebulan Dari Saham Applied Materials Menjelang Pendapatan Q2

“Menurut saya kebijakan ini harus dievaluasi. Saya nggak iri, tapi rasa keadilan masyarakat jadi terusik. DPRD harusnya ngerti keadaan rakyat, bukan malah membebani APBD dengan angka fantastis gitu. Kalau emang butuh rumah dinas, ya kasih aja rumahnya, bukan uang tunjangan segitu gede,” katanya.

Baca Juga :
Aktivis Minta DPRD Kota Tangerang Kaji Soal Kerjasama Pengolahan Sampah

Gelombang kritik ini nambah tekanan buat DPRD DKI Jakarta supaya lebih transparan dan akuntabel. Apalagi, Sekretariat DPRD emang udah wajib melakukan verifikasi pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai Kepgub 415/2022.

Tapi buat warga Jakarta, suara mereka sederhana: wakil rakyat harus lebih peka, bukan malah nunjukin jurang ketimpangan.

Baca Juga :
NasDem Pastikan Sahroni dan Nafa Urbach Tak Terima Gaji-Tunjangan

tvOnenews/Abdul Gani Siregar

Provokator Penjarahan Rumah Uya Kuya Ditangkap Polisi di Depok
Seorang provokator yang diduga kuat ngasut massa buat menjarah rumah artis sekaligus politikus Uya Kuya di Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, udah ditangkep.
VIVA.co.id | 4 September 2025