Raksasa Global Berebut Bangun Pabrik Senilai Triliunan Rupiah

BYD dan VinFast sedang membangun pabrik mobil listrik sangat besar di Subang. Foto: ist

JAKARTA – Di tengah hamparan lahan di area Subang, Jawa Barat, suara mesin konstruksi terus menjadi lagu latar untuk kelahiran sebuah era baru.

Yang berdiri di sana bukan cuma bangunan biasa, tapi fondasi dari masa depan industri otomotif Indonesia. Dua raksasa kendaraan listrik (EV) global, BYD Auto dan VinFast, sedang balapan dengan waktu untuk mengubah tanah kosong menjadi pabrik-pabrik canggih yang siap mengguncang pasar.

Optimisme ini tidak main-main. Pemerintah, melalui Kemenperin, mengonfirmasi langsung detak jantung investasi yang makin cepat. Ini disebut sebagai hasil dari kebijakan insentif bebas pajak untuk importir mobil listrik yang mau investasi di Indonesia.

Direktur ILMATAP Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono, dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (25/8/2025), menjelaskan gambaran besar dari revolusi diam-diam ini. Kata dia, gelombang investasi ini nggak cuma dari satu atau dua perusahaan saja.

“Dua perusahaan melakukan kerja sama perakitan dengan perakit lokal. Dua perusahaan melakukan perluasan kapasitas produksi. Dan dua perusahaan membangun pabrik baru, PT BYD Auto Indonesia dan PT VinFast Automobile Indonesia,” jelas Tunggul, merinci strategi dari pemain besar seperti Citroen, Aion, Maxus, VW, Geely, Xpeng, sampai Great Wall Motor (GWM).

MEMBACA  Baznas meluncurkan klinik mobil untuk pengungsi Palestina di Yordania