Raja Abdullah Melindungi Israel dari Serangan Iran, namun Tidak Mendukung Palestina

Warga Yordania marah pada Raja Abdullah II karena militer kerajaan membantu melindungi Israel dari serangan drone dan rudal Iran. Foto/REUTERS
AMMAN – Warga Yordania mengekspresikan kemarahan mereka setelah militer kerajaan turut serta dalam menjatuhkan drone dan rudal Iran yang ditujukan kepada Israel pada Sabtu malam atau Minggu dini hari. Kemarahan masyarakat meletus ketika demonstrasi menentang konflik Israel di Gaza terus berlanjut di Ibu Kota Yordania, Amman.

Angkatan Udara Yordania bekerja sama dengan militer Amerika Serikat dalam menembak jatuh drone dan rudal Iran yang menuju Israel pada Minggu dini hari, sehingga mencegahnya mencapai wilayah Israel. Serpihan rudal Iran tersebar di seluruh negeri, termasuk satu pecahan yang sebagian besar masih utuh dan jatuh di daerah pemukiman di Amman.

Serangan yang dilancarkan Iran pada hari Minggu merupakan bentuk balasan atas serangan Israel pada 1 April di konsulatnya di Damaskus, yang menyebabkan kematian beberapa pejabat militer Iran yang tinggi. Sebagian besar rudal Iran berhasil dihancurkan, namun sejumlah di antaranya berhasil menyerang pangkalan militer di Israel selatan.

Setelah meluncurkan rudal, pejabat Iran menyatakan bahwa mereka menganggap masalah tersebut telah “selesai” dan mendesak Israel untuk tidak melakukan eskalasi lebih lanjut. Meskipun demikian, Israel belum mengumumkan rencana tindakan apa pun sebagai tanggapan atas serangan Iran, namun kabinet perang Israel kembali mengadakan pertemuan pada Senin pagi.

Peran Yordania dalam menghadapi proyektil Iran menimbulkan kemarahan di kalangan warga Yordania, yang mayoritas menentang perang Israel di Gaza yang telah merenggut nyawa lebih dari 33.000 warga Palestina sejak 7 Oktober. Banyak warga Yordania menggunakan media sosial sebagai wadah untuk mengekspresikan kemarahan mereka.

“Warga Yordania marah karena Raja Abdullah II membantu melindungi Israel dari serangan drone Iran, namun tidak mampu melindungi Tepi Barat [Palestina],” ujar Walid al-Jama’iye, seorang warga Yordania, melalui akun media sosialnya pada hari Senin.

MEMBACA  Tim Satgas Pangan Polri Mengawasi Proses Impor Gula di Pelabuhan Tanjung Priok PTPN III