Rahasia Kolaborasi antara Esemka dan Changan: Apa yang Terjadi?

Nama Esemka pertama kali mencuat ke publik sekitar tahun 2012, ketika mobil rakitan siswa SMK ini menjadi kendaraan dinas Wali Kota Solo saat itu, Joko Widodo.

Kala itu, Esemka dianggap sebagai simbol kebangkitan industri otomotif nasional dan kemandirian teknologi. Publik pun menaruh harapan besar agar Esemka menjadi merek mobil nasional yang mampu bersaing dengan produk luar negeri.

Namun, perjalanan Esemka tidaklah mulus. Kabar kehadirannya pun bak timbul dan tenggelam. Kabar terakhir, kendaraan niaga punya Esemka yakni Bima, disebut punya kemiripan mencolok dengan mobil milik perusahaan otomotif asal Tiongkok yakni Changan Star Truck.

Kedua model ini sama-sama merupakan kendaraan komersial ringan yang ditujukan untuk pasar niaga. Kemiripan desain dan spesifikasi antara keduanya memunculkan spekulasi bahwa Esemka Bima mungkin berbasis pada teknologi atau platform yang digunakan oleh Changan Star Truck.

General Manager of Changan Southeast Asia Business Unit, Shen Xinhua mengaku memang ada kerjasama antara Changan dengan Esemka. Dia menegaskan bahwa kerja sama ini dilakukan dalam skema business-to-business (B2B), bukan dalam bentuk kerja sama antar-pemerintah (G2G).

Pernyataan ini menunjukkan bahwa keterlibatan Changan di Indonesia lebih bersifat komersial dan bukan merupakan bagian dari proyek yang lebih besar dengan pemerintah Indonesia.

“Kalau di Indonesia, baru kali ini kami kerjasama dengan Indomobil. Jadi (Changan dengan Esemka) bukan bersifat government to government tapi company to company,” ujar dia di Jakarta, Senin 24 Februari 2025.

Mengamini hal itu, Direktur Indomobil Group, Andrew Nasuri mengungkapkan bahwa Esemka dan Changan pernah mengerjakan proyek bersama dalam jangka pendek.

“Esemka itu jadinya satu proyek short term proyek yang dikerjakan oleh Changan dan Esemka,” katanya.

MEMBACA  Pria di Palembang Menyelamatkan ART dari Kekerasan dan Terjadilah

Tinggalkan komentar