Jakarta, VIVA – Hasan Nasbi telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office, PCO. Surat pengunduran diri Hasan ditandatangani pada tanggal 21 April 2025, dan disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Mensesneg dan Seskab.
Dalam penjelasan resmi Hasan Nasbi, keputusan untuk mengundurkan diri tersebut bukan karena desakan publik, seperti yang ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu. Namun, ia mengakui bahwa ada sesuatu hal di luar kendali dirinya yang menjadi alasan pengunduran diri tersebut.
Presiden Prabowo Subianto melantik Hasan Nasbi pada tanggal 21 Oktober 2024. Pengangkatan Hasan sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 141 Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Sebelum Hasan memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya, terdapat sejumlah peristiwa yang terjadi sebelumnya. Salah satunya adalah pernyataan kontroversial Hasan terkait dengan kiriman kepala babi ke Tempo.
Tempo dan salah satu jurnalisnya, Francisca Christy Rosana, menerima kiriman kepala babi tanpa telinga pada tanggal 19 Maret 2025. Kiriman tersebut dianggap sebagai tindakan teror dan menuai kecaman dari berbagai pihak. Hasan Nasbi, yang saat itu menjabat sebagai Kepala PCO, memberikan pernyataan kontroversial dengan mengatakan bahwa kepala babi tersebut sebaiknya dimasak saja.
Pernyataan Hasan tersebut menuai reaksi negatif dari berbagai pihak karena dinilai kurang berempati terhadap situasi yang dialami Tempo yang dikenal sangat kritis terhadap pemerintah.
Kritikan terhadap cara komunikasi Istana pasca pernyataan Hasan juga semakin meningkat, hingga akhirnya Presiden Prabowo Subianto mengakui adanya kelalaian dalam pernyataan Hasan tersebut.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, kemudian ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Juru Bicara Presiden menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh Hasan Nasbi.
Prasetyo mengatakan bahwa posisinya sebagai Jubir Presiden tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya dijabat oleh PCO. Beberapa nama juga diajukan sebagai calon Juru Bicara Presiden, antara lain Angga Raka Prabowo dan Juri Ardiantoro.