Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Bali dapat menampung hingga 400 kapal pesiar dan lima kapal pesiar. “Kita harus meningkatkan pariwisata di Bali yang selama ini lebih fokus pada penerbangan,” ujarnya saat memantau proyek BMTH di Denpasar, Bali, pada hari Minggu.
Dia melanjutkan bahwa saat ini, Pelabuhan Benoa di Denpasar, yang merupakan lokasi BMTH, dapat menampung sekitar 30 kapal pesiar dan dua kapal pesiar pada saat yang bersamaan. Thohir menambahkan bahwa kapal pesiar berasal dari beberapa negara, termasuk negara-negara di wilayah Asia Tenggara.
Nanti, setelah ekspansi kapasitas, akan ada lebih banyak kapal pesiar, termasuk dari Australia dan Eropa, yang merapat di pusat tersebut. Operator pelabuhan milik negara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) mencatat bahwa pada tahun 2023, 48 kapal pesiar merapat di Pelabuhan Benoa dengan melayani hingga 77.864 penumpang.
BMTH, salah satu proyek strategis nasional, juga diharapkan menjadi gerbang untuk melakukan perjalanan di sekitar wilayah Indonesia Timur, termasuk Labuan Bajo dan Raja Ampat. Menurutnya, konstruksi beberapa infrastruktur dalam proyek tersebut saat ini sedang dipercepat, salah satunya adalah akses jalan yang ditargetkan selesai pada September 2024.
Sementara itu, pembangunan gerbang, perluasan terminal penumpang, dan fasilitas umum BMTH telah selesai. Menteri mencatat bahwa pemerintah telah menginvestasikan tiga triliun rupiah (sekitar 186,85 juta dolar) untuk proyek BMTH yang diharapkan diresmikan pada bulan Oktober tahun ini.
Berita terkait: Rp1,2 triliun PMN akan mengalir ke Bali Maritime Tourism Hub Berita terkait: Bali siap menjadi tuan rumah Forum Air Dunia ke-10
Penerjemah: Dewa Ketut, Raka Adji Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono Hak cipta © ANTARA 2024