Pusat Kecerdasan Buatan Papua tetap berjalan sesuai rencana, kata Menteri Hafid

Komunikasi dan Menteri Urusan Digital Meutya Hafid memastikan bahwa rencana pendirian pusat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Papua dapat direalisasikan melalui kerjasama dengan perusahaan teknologi global.

Beliau menyampaikan hal ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan beliau pada akhir 2024 dengan CEO Nvidia, Jensen Huang, yang berbagi rencananya untuk membangun pusat AI di Indonesia bagian timur.

“Untuk Papua, kemungkinan besar kami juga berkolaborasi dengan Nvidia. Memang ada keterlambatan, namun tetap berjalan sesuai rencana,” ujar Hafid di sini pada hari Rabu.

Pusat AI, yang akan diberi nama Pusat Kecemerlangan AI, direncanakan akan dibangun di ibu kota provinsi Papua, Jayapura, tambahnya.

Sebagai pusat AI, fasilitas tersebut akan menghasilkan talenta digital melalui kegiatan seperti pelatihan untuk mengasah keterampilan dan kemampuan digital mereka.

Beliau berharap bahwa Pusat Kecemerlangan AI akan direalisasikan dalam waktu satu hingga dua bulan.

Sebelumnya, dalam acara Indonesia AI Day pada 14 November 2024, Nvidia, bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi Indosat, telah menyampaikan komitmennya untuk membangun pusat pengembangan AI tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di Papua.

Pada saat itu, Menteri Hafid, yang bertemu dengan CEO Nvidia, mencatat bahwa kemitraan Indonesia dengan pemain industri AI global seperti Nvidia dapat membantu mempercepat transformasi digital nasional.

Kunjungan Huang ke Indonesia juga dianggap sebagai bukti potensi Indonesia yang signifikan dalam pengembangan industri AI.

Hafid menyatakan optimisme bahwa Indonesia dipandang sebagai salah satu pemain global yang mungkin dalam industri AI.

Berita terkait: Indonesia berpotensi menjadi pusat AI ASEAN: Pejabat

Berita terkait: Brawijaya-Jepang berkolaborasi mendirikan Pusat Penelitian Robotik, AI

Penerjemah: Livia Kristianti, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Ukraina meningkatkan pertahanan perbatasan utara sebesar lebih dari 60% dalam beberapa bulan terakhir, kata Jenderal Nayev