Rabu, 22 Oktober 2025 – 13:50 WIB
Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, sistem pengawasan Bea Cukai yang ada di pelabuhan dan juga di kapal patroli laut dekat wilayah perbatasan Indonesia, sampai saat ini belum terintegrasi dengan sistem yang canggih.
Baca Juga:
Negara Dirugikan, Purbaya Tambah Hukuman Denda Bagi Mafia Importir Pakaian Bekas
Hal ini dia sampaikan setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) di Jakarta Timur hari ini.
Oleh karena itu, untuk memperketat pengawasan Bea Cukai agar bisa memantau dan mencegah praktik impor ilegal dengan lebih baik, Purbaya menegaskan bahwa pihaknya akan menyiapkan sistem berbasis artificial intelligence (AI) untuk mengawasi jalur kepabeanan dan cukai.
Baca Juga:
Purbaya Sebut Hapus Data Kredit Macet di SLIK Tak Akan Pengaruhi Permintaan Hunian
“Sistemnya sebenarnya sudah lumayan bagus, tapi belum sampai ke level di mana saya bisa memantau kapal underinvoicing secara daring dari sini saja,” kata Purbaya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.
Baca Juga:
4 Arahan Purbaya ke Pemda Biar Duitnya Gak Makin Banyak Mengendap di Bank
“Jadi belum sampai situ karena sistem AI-nya belum dikembangin. Dalam waktu tiga bulan ke depan, kami akan kembangkan sistem AI yang lebih siap di Bea Cukai,” ujarnya.
Purbaya menegaskan, wacana ini merupakan lanjutan dari rencana Kemenkeu untuk mengembangkan Lembaga National Single Window (LNSW), supaya menjadi pusat intelijen berbasis teknologi informasi (IT) dalam mengawasi aktivitas ekspor-impor.
Dia berharap, nantinya LNSW akan menjadi wadah think tank atau organisasi yang memberikan rekomendasi melalui penelitian untuk kegiatan perdagangan. Purbaya memastikan, pihaknya akan menyiapkan 10 orang ahli dari berbagai bidang, yang bisa menganalisis potensi-potensi kebocoran yang terjadi.
“Jadi saya akan perkuat semuanya, LNSW, bea cukai, dan nanti juga sistem perpajakan. Pada intinya, kami akan memperkuat sistem penerimaan negara dari ujung ke ujung,” kata Purbaya.
Menkeu mengaku, pihaknya optimis ketika sistem AI tersebut sudah terintegrasi dengan data dari instansi-instansi di bawah Kemenkeu, maka penerimaan negara dipastikan juga akan semakin membaik.
“Kalau sistemnya sudah betul-betul terintegrasi, dalam beberapa bulan ke depan seharusnya penerimaan dari bea cukai akan lebih efisien dibandingkan sekarang,” ujarnya.