Selasa, 9 Desember 2025 – 15:06 WIB
Jakarta, VIVA – Tahun 2026 diperkirakan akan menjadi tahun yang cerah bagi para profesional IT. Terutama buat mereka yang tidak cuma menjaga skill tetap relevan, tapi juga sudah terjun ke bidang kecerdasan buatan (AI). Setelah beberapa tahun penuh ketidakpastian, pasar kerja teknologi sekarang lebih stabil dan menunjukan tren positif.
Namun, kesempatan ini nggak terbuka untuk semua orang. Hanya yang sudah punya keahlian di bidang AI yang akan punya posisi terbaik dalam persaingan.
Sebabnya, perusahaan-perusahaan sekarang sudah nggak cuma coba-coba pakai AI. Mereka sudah masuk ke fase serius, yaitu mengoperasionalkan AI ke dalam proses bisnisnya. Perubahan ini bikin jurang besar antara profesional IT yang updet dan yang tertinggal.
Memasuki 2026, kondisi pasar rekrutmen IT terlihat makin kuat. Marc Wilder, VP of New York Talent Solutions di Atrium, menjelaskan situasi pasar tenaga kerja dengan jelas.
"Pasar rekrutmen IT sudah menguat secara stabil sepanjang 2025. Meski belum balik ke tingkat tertinggi seperti tahun 2021 dan 2022, permintaan untuk talenta teknologi terus naik," ujarnya, seperti dikutip dari Spiceworks, Selasa, 9 Desember 2025.
Dia juga menegaskan kalau momentum ini akan terus berlanjut, khususnya untuk keahlian teknis yang punya dampak besar buat bisnis. Pendorong utamanya adalah adopsi AI yang makin matang.
Perusahaan-perusahaan memburu talenta yang punya kemampuan machine learning, otomatisasi, dan analitik tingkat lanjut. Hal ini ditegaskan oleh Kaveh Vahdat, pendiri dan presiden RiseOpp.
"Pendorong utamanya adalah pergeseran dari cuma bereksperimen dengan AI menuju mengoperasionalkannya. Ini meningkatkan kebutuhan akan talenta IT yang bisa mengintegrasikan alat AI, mengamankannya, dan menjaga pipeline data," paparnya.
Vahdat nambahin, tingkat adopsi AI langsung memengaruhi kebutuhan rekrutmen di perusahaan. "Memasuki 2026, rekrutmen nggak akan melonjak secara keseluruhan, tapi akan tetap kuat di area-area yang membuat AI dan otomatisasi bergantung pada infrastruktur stabil, data bersih, dan sistem yang terintegrasi."
Industri seperti teknologi, kesehatan, perbankan, e-commerce, pendidikan, dan manufaktur diperkirakan akan memimpin rekrutmen IT dengan potensi gaji terbesar. Kyle Elliott, tech career dan executive coach di CaffeinatedKyle, bilang kalau sektor-sektor ini berencana memperkuat fondasi digital mereka lewat AI. Makanya, talenta IT dengan skill tinggi akan sangat dicari.
Ilustrasi manajemen data / Artificial Intelligence (AI).
Laporan terbaru menunjukkan bahwa pekerjaan yang berkaitan dengan AI seperti computer vision engineer, AI engineer, deep learning engineer, sampai AI project manager akan ada di daftar posisi dengan bayaran tertinggi di tahun 2026. Permintaan ini terlihat jelas dari lonjakan kebutuhan tenaga kerja.
Baca Juga :
Terkuak! Ini Penyebab Gen Z Makin Sulit dapat Kerja pada 2025
Baca Juga :
Sejarah UMP Jakarta dari Tahun ke Tahun, Dulu Tak Sampai Rp500 Ribu!
Baca Juga :
Siap-siap! Pekerja Bisa Nikmati Kenaikan Gaji hingga Bonus Lebih Besar di 2026