Program Sekolah Rakyat Indonesia Berupaya Angkat Anak-anak dari Kemiskinan: PCO

Jakarta (ANTARA) – Program Sekolah Rakyat dari pemerintah Indonesia yang akan dimulai pada 14 Juli memiliki potensi besar untuk membantu anak-anak keluar dari kemiskinan, kata anggota staf ahli presiden Adita Irawati.

"Presiden Prabowo Subianto paham bahwa pendidikan adalah kunci untuk memutus lingkaran kemiskinan," ujarnya Minggu lalu.

Dia menekankan bahwa banyak orang dari keluarga miskin dan sangat miskin masih tidak bisa akses pendidikan berkualitas.

Irawati menyatakan kemiskinan masih menjadi tantangan besar bagi visi Indonesia Emas 2045 karena berpengaruh pada pembangunan SDM.

Untuk mengatasi ini, Sekolah Rakyat bertujuan memberikan siswa akses ke pendidikan bagus, pelatihan vokasi, layanan kesehatan, dan gizi cukup.

"Semua kebutuhan siswa akan ditanggung negara sepenuhnya melalui program Sekolah Rakyat," jelasnya.

Program ini juga dirancang untuk membekali siswa keterampilan hidup agar bisa bekerja atau berwirausaha, sehingga meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya melaksanakan Sekolah Rakyat dengan tepat dan efektif agar tujuan tercapai.

Menurut BPS, 24,1 juta orang (8,6% penduduk) hidup dalam kemiskinan pada September 2024, dengan 3,2 juta kategori sangat miskin.

Di tahun sama, angka partisipasi kasar SMA/SMK di rumah tangga pengeluaran terendah hanya 74,5%, berbanding 97,4% di kelompok tertinggi.

Selain itu, lebih dari 730.000 lulusan SMP tidak melanjutkan sekolah, dengan 76% keluarga menyebut kesulitan ekonomi sebagai alasan utama.

Data Kemendikbudristek (2022) juga menunjukkan angka putus sekolah 1,1% di SMP dan 1,2% di SMA.

Berita terkait: Sekolah Rakyat siap diluncurkan 14 Juli: Menteri
Berita terkait: Penerimaan Sekolah Rakyat tetap gratis dan adil: Menteri

Penerjemah: Lintang Budiyanti, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Merayakan Hari Lingkungan Hidup, Pertagas Taman 500 Mangrove Indramayu