Program makanan gratis Indonesia dapat meningkatkan ekonomi berputar: pejabat

Presiden Komunikasi Kantor (KPC) juru bicara Dedek Prayudi berbagi selama kunjungan ke peternakan sapi yang mendukung program tersebut di Sumedang, Jawa Barat, pada hari Kamis.

Dia menekankan bahwa ekonomi berkelanjutan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peluang kerja.

“Program ini menghubungkan penjual pakan dengan peternak. Produk peternakan kemudian dibeli oleh koperasi, meningkatkan ekonomi lokal,” jelas Prayudi.

Dia mencatat bahwa 85 persen dari anggaran Rp71 triliun (US$4,2 miliar) program dialokasikan untuk pembelian bahan baku—sebagian besar di antaranya bersumber dari UMKM regional.

“Jika kita melihat Unit Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG), setiap unit menyerap sekitar 50 pekerja. Dan 85 persen dari anggaran Rp71 triliun digunakan untuk bahan baku—bayangkan saja ekonomi berkelanjutan yang dihasilkan oleh program MBG ini,” tambahnya.

SPPG adalah unit dapur lokal yang didirikan untuk menyiapkan dan mendistribusikan makanan bergizi gratis.

Prayudi menekankan bahwa selain meningkatkan asupan gizi anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi di tingkat komunitas.

Dia menunjukkan bahwa di beberapa daerah, lahan pertanian atau peternakan tidak dimanfaatkan karena kurangnya pembeli.

Untuk mengatasi hal ini, program MBG mendorong anggota komunitas untuk menjual produk mereka ke koperasi—berfungsi sebagai pembeli pertama—yang kemudian memasok barang ke SPPG. Hal ini menciptakan rantai pasokan yang berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada tengkulak.

“Misalnya, peternakan ini dapat memasok 150 liter susu. Ada peternakan lain di dekat sini yang bisa melakukan hal yang sama. Koperasi berfungsi sebagai pembeli pertama, mengumpulkan produk dan menjualnya langsung ke SPPG,” jelasnya.

“Dengan cara ini, tidak ada perantara yang memanfaatkan peternak atau petani. Koperasi milik masyarakat,” tambah Prayudi.

MEMBACA  Shin Tae-yong Membahas Peluang Jens Raven Membela Timnas Indonesia Senior

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan bahwa program MBG dapat secara langsung menciptakan lapangan kerja melalui SPPG dan mendorong kemandirian masyarakat.

Setiap SPPG memerlukan sejumlah pekerja yang signifikan untuk memproduksi 3.000–4.000 makanan per hari, katanya.

“Secara ekonomi, program ini secara langsung menciptakan lapangan kerja bagi orang-orang yang bekerja di SPPG,” katanya.

Berita terkait: Program makanan gratis untuk mendukung penciptaan lapangan kerja langsung: BGN
Berita terkait: Indonesia akan menghabiskan $1,47 miliar per bulan untuk makanan gratis mulai September

Translator: Lintang Budiyanti Prameswari, Yashinta Difa
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025