Jakarta (ANTARA) – Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai Rp20,6 triliun per 3 Oktober 2025. Sebanyak 31,2 juta penerima manfaat telah tercakup.
Tingkat penyerapan ini mencerminkan realisasi 29 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp71 triliun.
“Kalau kita lihat distribusinya, sudah dilakukan di seluruh Indonesia,” kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan sebaran wilayah, Pulau Jawa mencatat jumlah penerima MBG tertinggi, yaitu 18,42 juta orang. Disusul Sumatra 6,60 juta, Sulawesi 2,33 juta, Bali-Nusa Tenggara 1,83 juta, Kalimantan 1,36 juta, dan Maluku-Papua 700 ribu orang.
Selain itu, telah berdiri 10.572 unit layanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG di seluruh tanah air.
Dirjen Anggaran Kemenkeu, Luky Alfirman, menambahkan bahwa akselerasi program MBG telah berjalan dengan baik.
“Kami terus mendorong agar target yang ditetapkan Presiden, yaitu mencapai 82,9 juta penerima manfaat, dapat tercapai,” ujarnya.
Sebelumnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan terus memantau penyerapan anggaran program MBG agar efektif dan mencapai Rp71 triliun pada akhir tahun.
Program MBG diluncurkan pemerintah Indonesia pada 6 Januari 2025 sebagai salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan memperbaiki status gizi balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak sekolah hingga SMA.
Dengan target 82,9 juta penerima manfaat, program ini menjadi salah satu program terbesar yang dijalankan di Indonesia.