AMSTERDAM – Menteri Luar Negeri Belanda David van Weel telah meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena gagalnya Patrick Kluiverth membawa tim nasional Indonesia ke Piala Dunia.
Meski begitu, Van Weel menyatakan rasa bangganya atas kehadiran pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, yang sekarang melatih Timnas Indonesia. "Sebagai orang Belanda, saya tentu bangga melihat legenda sepak bola kami, Patrick Kluivert, berkontribusi untuk kesuksesan olahraga Indonesia," ujar Van Weel.
Profil David van Weel, Menlu Belanda yang Minta Maaf karena Patrick Kluivert Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia
1. Pernah Jadi Pejabat NATO
Menurut situs NATO, David van Weel pernah menjabat sebagai Asisten Sekretaris Jenderal NATO untuk Inovasi, Hibrida, dan Siber dari November 2020 hingga Juli 2024. Dalam peran itu, dia adalah penasihat utama Sekretaris Jenderal untuk menjaga keunggulan inovasi NATO, serta semua hal terkait tantangan teknologi, pertahanan siber, dan ancaman hibrida beserta dampaknya bagi keamanan Aliansi.
Divisi Inovasi, Hibrida, dan Siber ini juga fokus pada tantangan keamanan baru seperti risiko keamanan energi, dampak keamanan dari perubahan iklim, dan pengamanan infrastruktur bawah laut yang penting.
Tim ini juga berfokus pada pengembangan dan perlindungan teknologi baru yang disruptif seperti kecerdasan buatan (AI), komputasi kuantum, dan bioteknologi untuk memastikan Aliansi tetap unggul secara teknologi. Divisi ini juga mengelola Program Sains untuk Perdamaian dan Keamanan NATO, yang mendorong dialog dan kerjasama praktis antara NATO dengan negara mitra lewat penelitian ilmiah, serta beberapa dana program yang fokus pada inovasi teknologi.
2. Pernah Berkarier sebagai Tentara Angkatan Laut
Sebelum bertugas di NATO, David van Weel pernah bekerja sebagai Penasihat Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan untuk Perdana Menteri Belanda (2016-2020). Penunjukan ini didapat setelah karier panjangnya di Kementerian Pertahanan Belanda, yang puncaknya adalah peran sebagai Direktur Urusan Internasional dan Operasi/Direktur Kebijakan (2014-2016). Sebelumnya, dia juga pernah menjabat sebagai Kepala Kabinet Menteri Pertahanan dan Sekretaris Tetap (2012-2014).