Selasa, 9 Januari 2024 – 01:48 WIB
VIVA Trending – Seorang pria menghabisi nyawa pacarnya dan menganiaya tubuhnya setelah wanita tersebut mengucapkan nama mantan suaminya saat berhubungan intim.
Baca Juga:
Soroti Pengeroyokan Relawan Ganjar di Boyolali, Gatot Nurmantyo: Saya Tak Yakin Dipukul Batu
Fidel Lopez (26) mengaku bersalah atas tuduhan pembunuhan dan pelecehan seksual dengan ancaman hukuman seumur hidup di Pengadilan Broward County Florida, AS. Ia dengan kejam membunuh dan menganiaya Maria Nemeth (31) di apartemennya di Florida pada tahun 2015 setelah marah karena Nemeth memanggil nama mantan suaminya saat berhubungan intim dalam kondisi mabuk, seperti dilaporkan oleh The Mirror pada Selasa, 9 Januari 2024.
Baca Juga:
Mantan Kombatan GAM di Aceh Tamiang Serahkan Senjata Api ke TNI
Lopez menawarkan diri mengaku bersalah atas dakwaan tersebut bulan lalu dengan harapan mendapatkan hukuman penjara selama 50 tahun, namun jaksa menolak tawaran tersebut. Mereka akhirnya memutuskan hukuman seumur hidup bagi Lopez.
Baca Juga:
Innalillahi, Rizal Ramli Meninggal Dunia
Beberapa bulan setelahnya, Lopez dijatuhi hukuman mati. Ia telah menelepon polisi ke apartemennya pada malam tanggal 20 September 2015 dan melaporkan bahwa pacarnya mengalami kesulitan bernapas. Awalnya, Lopez mengatakan kepada penyelidik bahwa keduanya telah melakukan hubungan intim yang kasar ketika Nemeth pergi ke kamar mandi, muntah, dan pingsan.
Petugas yang menangani apartemen tersebut mengatakan bahwa mereka menemukan Lopez menangis di kamar mandi dengan tubuh Nemeth yang terbaring di sebelahnya, dan isi perut Nemeth yang “berserakan” di lantai. Mereka juga melihat banyak darah di dalam lemari, darah yang berceceran di kamar mandi, serta kerusakan pada dinding dan pintu. Laporan polisi saat itu mencatat adanya “beberapa potongan tubuh berlumuran darah” di lantai di dalam lemari.
Detektif awalnya curiga bahwa Nemeth mungkin mencoba melakukan aborsi pada dirinya sendiri sebelum akhirnya dengan cepat mengungkap kekejaman yang terjadi. Jaksa Shari Tate mengatakan kepada pengadilan selama persidangan bahwa selain merobek usus Nemeth, Lopez juga menganiaya korban dengan memasukkan alat pelurus rambut dan botol bir ke dalam vaginanya. Nemeth dinyatakan meninggal di tempat kejadian kurang dari 30 menit setelah panggilan awal Lopez ke polisi.
Selama interogasi, Lopez awalnya mengatakan kepada polisi bahwa mereka melakukan hubungan intim yang kasar di dalam lemari dan Lopez mendesak Nemeth untuk menggunakan botol bir sebagai mainan seks. Namun, kemudian ia mengaku menjadi “monster” ketika Nemeth dua kali menyebut nama mantan suaminya saat berhubungan intim.
“Dia mengubah namaku,” katanya kepada detektif. “Dia memanggilku dengan nama pria sialan itu, dan dia mengatakannya dua kali dan dia salah dan membuatku bingung dan marah dengan itu.”
Setelah kemarahannya, Lopez kembali ke lemari tempat pacarnya terbaring tak sadarkan diri dan mulai memasukkan benda ke dalam vaginanya. Ia juga mengaku menarik “jaringan dalam” dari tubuh Nemeth saat wanita tersebut pingsan, seperti yang tercatat dalam pernyataan tertulis. Kemudian, Lopez membawa tubuh telanjangnya ke kamar mandi dan berusaha membangunkannya dengan menyiramkan air ke wajahnya, namun upaya tersebut tidak berhasil. Ia kemudian mencuci darah dari tangannya dan pergi ke teras di luar apartemen mereka untuk merokok.
Ketika Lopez kembali ke dalam untuk membersihkan tempat kejadian dan menyembunyikan usus Nemeth, ia menyadari bahwa Nemeth tidak lagi bernapas dan langsung menelepon 911.
Halaman Selanjutnya
Petugas yang menangani apartemen tersebut mengatakan bahwa mereka menemukan Lopez menangis di kamar mandi dengan tubuh Nemeth yang terbaring di sebelahnya, dan isi perut Nemeth yang “berserakan” di lantai.