Presiden Vladimir Putin Menyatakan Kesedihan Mendalam Terhadap Aksi Terorisme di Moskow

Minggu, 31 Maret 2024 – 05:33 WIB

Moskow – Pemerintah Kremlin mengumumkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin masih merasakan kesedihan yang mendalam atas peristiwa pembantaian yang terjadi minggu lalu di gedung konser Moskow, meskipun emosi tersebut tidak terlihat di hadapan publik.

Lebih dari satu minggu setelah terjadinya serbuan di Balai Kota Crocus yang menyebabkan kematian 144 orang dan melukai 150 lainnya, Putin belum menunjukkan kehadiran secara terbuka kepada para korban atau mengunjungi lokasi serangan.

Hal ini berbeda dengan kunjungan diplomat Barat, termasuk dari Uni Eropa dan Amerika Serikat, yang telah mengunjungi tempat peringatan sementara bagi korban di luar gedung konser tersebut.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan kepada media pemerintah bahwa Putin sedang menangani tragedi tersebut dengan caranya sendiri. Beliau menekankan bahwa ketiadaan air mata di wajah Putin bukan berarti tidak ada kesedihan, dan pengalaman pribadi yang dialami oleh Putin mungkin sulit dipahami oleh orang lain.

Kremlin juga belum memberikan informasi apakah Putin akan mengunjungi keluarga korban tewas dalam serangan tersebut, yang merupakan insiden paling mematikan di Rusia dalam dua dekade terakhir. Sebaliknya, fokus keamanan saat ini adalah pada penangkapan dan penuntasan tersangka, termasuk empat penyerang asal Tajikistan.

ISIS telah beberapa kali mengklaim tanggung jawab atas serangan tersebut, dan media yang terafiliasi dengan ISIS telah menyebarkan video orang bersenjata di dalam gedung konser. Meskipun Putin menyalahkan kelompok Islam radikal atas pembantaian tersebut, pihaknya juga menuding Ukraina dan negara Barat sebagai dalang di balik serangan tersebut.

MEMBACA  Sullivan menyatakan kekhawatiran atas eskalasi ketegangan Israel-Liban, menyebut serangan Hezbollah sebagai keadilan dilayani Oleh Reuters