Presiden Terpilih Bersiap untuk Transisi Kepemimpinan Menjelang 20 Oktober

Presiden terpilih Prabowo Subianto menyatakan bahwa ia akan fokus pada persiapan transisi kepemimpinan untuk sementara waktu hingga upacara pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024. “Sementara kita menunggu penyerahan mandat presiden pada 20 Oktober 2024, kita akan mengoptimalkan waktu yang tersisa untuk mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh,” ujar Prabowo di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta pada hari Minggu.

Presiden terpilih mengatakan bahwa ia akan bekerja sama dengan wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, untuk mempelajari berbagai isu nasional dan mendiskusikan solusi bersama para ahli. Hal ini bertujuan agar pemerintahannya dapat segera memulai tugasnya bagi bangsa setelah pelantikan pada 20 Oktober.

“Kita mempelajari isu-isu nasional, kita mengumpulkan para ahli, dan kita mendiskusikan bersama semua pihak terkait untuk memungkinkan kita merancang langkah-langkah penyelesaian isu-isu tersebut. Oleh karena itu, setelah mandat presiden diberikan kepada saya pada 20 Oktober, tidak akan ada waktu yang terbuang,” tambah Prabowo.

Ia juga mengatakan bahwa tidak perlu mengulangi informasi tentang kebijakan yang diusulkannya kepada publik selama periode transisi karena menurutnya hal tersebut sudah jelas selama masa kampanye.

Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada 24 April 2024, mengukuhkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden- dan wakil presiden terpilih setelah upaya rival mereka untuk menantang hasil pemilu 14 Februari ditolak oleh Mahkamah Konstitusi.

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa ia akan memberikan izin untuk memulai transisi kepemimpinan kepada presiden- dan wakil presiden terpilih setelah deklarasi KPU.

Beliau juga menegaskan dukungan penuh pemerintahnya untuk kelancaran organisasi transisi kepemimpinan hingga Oktober 2024.

MEMBACA  Selama Dua Tahun Invasi Rusia, Belanda Tetap Berkomitmen untuk Membantu Ukraina