Presiden Prabowo: Pemasangan Smartboard Berpotensi Terlambat dari Target Desember

Bekasi, Jawa Barat (ANTARA) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto memberikan sinyal pada Senin bahwa pemerintah mungkin akan melewatkan target deadline 17 Desember untuk mendistribusikan 288.000 panel datar interaktif (IFP) ke sekolah-sekolah. Beliau mengatakan skala dan logistik program ini membenarkan penundaan singkat.

Prabowo menyuruh para pejabat untuk tidak terburu-buru dalam pengiriman, menandakan beliau akan mengizinkan target mundur hingga tiga minggu mengingat kesulitan mencapai daerah-daerah terpencil.

Menurutnya, peluncuran ini memerlukan pengantaran dengan kapal dan sepeda motor di beberapa wilayah, yang menggarisbawahi tantangan dari dorongan digitalisasi pendidikan nasional.

Beliau menggambarkan bahwa keterlambatan kecil apapun masih dapat diterima dan bukanlah sebuah kemunduran besar, serta menekankan bahwa fokus harus tetap pada memastikan pengiriman yang andal, bukan memenuhi jadwal awal dengan segala cara.

Prabowo mengatakan alat pembelajaran digital sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengembangkan talenta masa depan yang kompetitif.

Berita terkait: Prabowo launches national smartboard rollout to digitalize classrooms

Beliau berargumen bahwa semua anak, tanpa memandang lokasi, harus mempunyai akses ke teknologi pembelajaran yang memadai untuk menjamin kesempatan yang sama.

Beliau membingkai investasi pendidikan sebagai prioritas nasional jangka panjang, mengulangi komitmennya untuk memperbaiki sistem pendidikan dan memodernisasi infrastruktur kelas.

Program IFP ini dijalankan di bawah Instruksi Presiden No. 7/2025, yang mewajibkan revitalisasi sekolah, perluasan lembaga model, dan percepatan digitalisasi pembelajaran.

Pemerintah menargetkan untuk mendistribusikan sekitar 288.000 smartboard tahun ini. Sampai saat ini, 215.572 unit telah dikirimkan, dengan 172.550 unit sudah terpasang di sekolah-sekolah. Sisanya diperkirakan akan tiba paling lambat akhir Desember.

Papan pintar ini memungkinkan pembelajaran jarak jauh yang interaktif, memungkinkan guru dan siswa untuk terlibat dalam pengajaran digital dua arah, sebuah langkah lebih maju dari pengalaman pasif yang ditawarkan oleh TV pintar konvensional.

MEMBACA  Jatuhnya Tangan Kanan Zelensky dari Kekuasaan

Berita terkait: President Prabowo speeds up digital learning in 173,000 schools

Translator: Maria C/Andi F, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025