Presiden Prabowo Mendapat Laporan Ledakan di Sekolah Jakarta dari Polisi

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto telah mendapat laporan tentang ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat sore, seperti dikonfirmasi Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Komisaris Jenderal Dedi Prasetyo.

“Iya, kejadiannya sudah dilaporkan,” ujarnya kepada pers di Istana Presiden, Jakarta, setelah menghadiri pelantikan Komite Percepatan Reformasi Polri.

Prasetyo menambahkan bahwa semua langkah lanjutan, termasuk penyelidikan di lokasi, sedang dilakukan oleh personel dari Markas Besar Polri dan Polda Metro Jaya.

“Penyelidikan untuk kejadian ini sudah berjalan, dan kami akan segera mengumumkan hasilnya. Pada prinsipnya, pihak berwajib bergerak cepat untuk menangani masalah ini,” pernyataannya.

Sekitar pukul 12.15 waktu setempat, dua kali ledakan dilaporkan terdengar di SMAN 72, yang berlokasi di dalam kompleks perumahan TNI AL di Kelapa Gading, Jakarta Utara, saat para siswa dan guru sedang melaksanakan salat Jumat.

Satu ledakan terdeteksi di masjid sekolah, sementara ledakan lainnya terjadi dekat gerbang belakang sekolah.

Menurut laporan terbaru, kejadian ini berdampak pada puluhan orang, dengan tiga orang mengalami luka berat dan 17 lainnya luka-luka ringan. Para korban luka pertama kali ditangani di pos kesehatan kompleks sebelum dipindahkan ke dua rumah sakit terdekat.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djamari Chaniago menyatakan bahwa belum ada kesimpulan mengenai penyebab ledakan atau kemungkinan kaitannya dengan terorisme.

“Kami masih belum ada petunjuk tentang penyebabnya,” katanya kepada wartawan di istana, mencatat bahwa penyelidikan masih berlangsung di TKP.

Demikian juga, Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Tunggul mengatakan pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut, karena penyelidikan masih berlangsung.

“TNI AL dan Polri masih bekerja untuk mengidentifikasi penyebab ledakan dan memastikan jumlah korban. Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut setelah data yang valid terkumpul,” ujarnya.

MEMBACA  Menteri AHY Desak Penerapan Standar Bangunan Ketat Pasca Tragedi Sidoarjo