Presiden Prabowo Subianto berangkat dari Bandara John F. Kennedy di New York, Amerika Serikat, menuju Ottawa, Kanada pada hari Rabu untuk melanjutkan kunjungan kenegaraan resminya.
Di bandara, Presiden Prabowo dilepas di bawah tangga pesawat oleh Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dwisuryo Indroyono Soesilo, bersama dengan Atase Militer dari Kedutaan Besar Indonesia di Washington D.C., Kolonel Arm Tri Arto Subagio.
Selama berada di New York, Presiden Prabowo menghadiri serangkaian pertemuan pada Sesi ke-80 Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB). Pidato perdananya di forum global tersebut mendapat pujian luas dari para pemimpin dunia.
“Saya menganggapnya sebagai suatu kehormatan besar. Saya diberi kesempatan berbicara dan ditempatkan pada urutan yang terhormat. Brazil selalu pertama, dan AS selalu kedua. Kemudian kesempatan diberikan kepada Indonesia sebagai tanda hormat dan apresiasi untuk Indonesia,” ujar Presiden.
Beliau menekankan bahwa Indonesia menggunakan platform PBB untuk secara konsisten mendukung perdamaian global.
“Alhamdulillah, saya gunakan kesempatan itu untuk menyampaikan sikap kami, sikap Indonesia, terutama dalam mendorong penyelesaian konflik di seluruh dunia. Yang paling penting bagi kami adalah kami sangat merasakan penderitaan menyedihkan rakyat di Gaza,” kata Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo mencatat bahwa banyak negara menanggapi positif sikap Indonesia yang tegas namun seimbang. Ia mengatakan bahwa perspektif Indonesia dianggap realistis oleh sejumlah pemimpin dunia yang hadir di forum tersebut.
Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo juga berpartisipasi dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi tentang Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Sidang Umum PBB. Beliau juga menghadiri Pertemuan Multilateral tentang Timur Tengah, yang diadakan atas undangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Selain itu, Presiden mengadakan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres. Beliau juga bertemu dengan tokoh filantropi global dan pendiri Gates Foundation, Bill Gates, serta menganugerahinya penghargaan nasional atas dedikasinya yang luar biasa bagi kesejahteraan umat manusia.
Berita terkait: [Tautan berita 1]
Berita terkait: [Tautan berita 2]
Berita terkait: [Tautan berita 3]
Penerjemah: Fathur Rochman, Kuntum Khaira
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025