Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa proses perbaikan tanggul Sungai Wulan yang rusak di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, akan selesai pada tanggal 22 Maret.
“Saya telah meminta kepada Menteri Pekerjaan Umum (yang memberi tahu saya bahwa) bagian yang rusak sedang diperbaiki. Kami berharap kebocoran tanggul dapat ditutup besok,” kata presiden setelah mengamati pertandingan sepak bola di Stadion Gelora Bung Karno di sini pada Kamis (21 Maret) malam.
Jokowi menyatakan bahwa kebocoran tersebut menyebabkan air dari Sungai Wulan mengalir ke daerah pemukiman, yang mengakibatkan banjir.
Menurut otoritas setempat, banjir telah merendam 89 desa di 11 kecamatan Demak. Banjir juga memutus jalan utama yang menghubungkan Demak dengan Kabupaten Kudus di sebelah timurnya.
“Volume air yang mengalir (dari sungai) sangat besar,” Jokowi menegaskan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemangku kepentingan lain telah merespons dengan cepat terhadap banjir yang terjadi akibat kebocoran tanggul yang memengaruhi sekitar 23.436 warga Demak, kata Jokowi.
Ia mengatakan bahwa kebocoran tanggul ini merupakan yang kedua dalam sebulan setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memperbaiki kebocoran pertama pada bulan Februari.
“Saat kebocoran pertama, kementerian segera memperbaiki bagian yang rusak selama tiga hari. Setelah perbaikan tanggul pertama selesai, tanggul tersebut kembali bocor,” ujar Jokowi.
Presiden juga menyatakan bahwa pekerja konstruksi bekerja siang dan malam untuk memperbaiki tanggul yang rusak.
“Selain itu, hujan di sana memiliki intensitas yang sangat tinggi,” tambah presiden.
Desa Ketanjung dan Karanganyar di Kecamatan Karanganyar, Demak mengalami banjir pada tanggal 5 Februari setelah curah hujan yang lebat menyebabkan kebocoran tanggul Sungai Wulan.
Otoritas mengungkapkan bahwa hujan tersebut menyebabkan dua kebocoran di tanggul, masing-masing sepanjang 20 meter dan 30 meter.
Pada tanggal 14 Februari, pemerintah berhasil menutup kebocoran tersebut. Untuk mengeluarkan air banjir dari daerah pemukiman, pemerintah menyediakan lebih dari 20 mesin penyedot air dengan kapasitas total memompa 11.500 liter air per detik.
Pemerintah juga memperbaiki tanggul yang bocor, membuatnya lebih kuat dari sebelumnya sebelum kebocoran yang membuat Kabupaten Demak terendam, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Berita terkait: Pemerintah akan mengganti rugi pemilik rumah yang terkena banjir di Demak: BNPB
Berita terkait: BNPB mulai fokus pada langkah-langkah pasca-banjir di Demak, Jawa Tengah
Penerjemah: Andi Firdaus, Nabil Ihsan
Editor: Tia Mutiasari
Hak cipta © ANTARA 2024