Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada hari Rabu, meresmikan Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan di Teluk Palu, Kabupaten Donggala, yang telah direhabilitasi menyusul gempa bumi dan tsunami tahun 2018 yang melanda Sulawesi Tengah.
“Pelabuhan-pelabuhan itu hancur, tetapi berkat upaya semua pihak, kami dapat meresmikan dua pelabuhan yang direhabilitasi dan direkonstruksi di wilayah Teluk Palu, yaitu Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan,” ujarnya di Donggala.
Jokowi menekankan peran penting sektor maritim dan pelabuhan dalam ekonomi Indonesia, mengingat dua pertiga wilayah negara ini terdiri dari perairan.
Ia mengatakan bencana tahun 2018 yang terpusat di Kota Palu telah menghancurkan pelabuhan-pelabuhan di sekitarnya, menyebabkan gangguan pada mobilitas barang dan orang.
Sebagai tanggapan, tambahnya, pemerintah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 tentang percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana di Sulawesi Tengah dan sekitarnya.
“Dana senilai Rp233 miliar (US$14,7 juta) disediakan oleh Bank Pembangunan Asia untuk melaksanakan rehabilitasi ini, dengan tujuan mengembalikan fungsi pelabuhan yang terdampak gempa bumi dan tsunami,” katanya.
Presiden juga mengatakan bahwa pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi ditujukan untuk meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan dengan harapan memperkuat konektivitas regional dan merangsang aktivitas ekonomi di provinsi tersebut.
Di Pelabuhan Wani, pekerjaan melibatkan pengembangan dermaga sepanjang 150 meter, tiang sepanjang 28 meter, gedung kantor, garasi kapal negara, dan masjid. Saat ini, pelabuhan dapat melayani 82 ribu ton kargo setiap tahun dan menampung kapal dengan bobot mati enam ribu ton (DWT).
Sementara itu, pekerjaan di Pelabuhan Pantoloan mencakup rehabilitasi tiang sepanjang 93 meter dan dermaga sepanjang 169 meter, perpanjangan struktur atas dermaga, serta rekonstruksi kantor otoritas pelabuhan.
Pelabuhan Pantoloan memiliki kapasitas untuk melayani 160 ribu unit kontainer setiap tahun dan menampung kapal dengan bobot mati 30 ribu DWT.
Presiden Jokowi meresmikan kedua pelabuhan yang direhabilitasi dan direkonstruksi dengan menekan tuas kapal dan menandatangani prasasti.
Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang beberapa wilayah di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018, menewaskan 4.340 orang.
Gempa tersebut diikuti oleh tsunami setinggi hingga 7 meter, merusak ribuan rumah dan bisnis di ibu kota provinsi Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Mamuju, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Berita terkait: Gelombang tsunami melanda beberapa bagian Sulawesi Tengah: BNPB
Berita terkait: Bank Dunia menawarkan lima juta dolar hibah untuk rekonstruksi gempa bumi C Sulawesi