Presiden Iran Mengalami Kecelakaan Helikopter, 8 Negara Menawarkan Bantuan

Nasib Presiden Iran Ebrahim Raisi menjadi semakin tidak pasti setelah mengalami kecelakaan helikopter pada hari Minggu. Kecelakaan tersebut terjadi saat cuaca buruk melanda, menyebabkan helikopter yang membawa Raisi dan pejabat Iran lainnya tidak dapat ditemukan. Tim pencarian dan penyelamatan terus berusaha mencari helikopter tersebut meskipun kondisi cuaca buruk dan kabut tebal menyulitkan upaya pencarian.

Sementara itu, delapan negara telah menawarkan bantuan kepada Iran dalam upaya pencarian helikopter yang hilang. Negara-negara tersebut antara lain Irak, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Suriah, Rusia, Azerbaijan, dan Turki. Turki bahkan telah mengirimkan 32 penyelamat spesialis untuk membantu dalam pencarian helikopter yang membawa Presiden Raisi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan kepeduliannya terhadap kejadian ini dan menegaskan kesiapannya untuk memberikan dukungan yang diperlukan kepada Iran. Erdogan juga menyampaikan kesedihannya atas berita hilangnya helikopter tersebut.

Bulan Sabit Merah Iran sebelumnya membantah laporan yang menyebutkan bahwa puing-puing terkait kecelakaan tersebut telah ditemukan. Keberadaan helikopter yang membawa Raisi dan pejabat lainnya masih belum diketahui, namun upaya pencarian terus dilakukan dengan tekun.

Insiden kecelakaan helikopter tersebut terjadi di wilayah Jolfa di provinsi Azerbaijan Timur, Iran. Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian juga turut dalam kecelakaan tersebut.

Situasi ini menjadi perhatian internasional dengan berbagai negara menawarkan bantuan kepada Iran. Upaya pencarian yang dilakukan oleh tim pencarian dan penyelamatan terus berlangsung meskipun kendala cuaca yang sulit.

Di tengah kekhawatiran akan nasib Presiden Raisi dan pejabat lainnya, solidaritas internasional terus mengalir untuk membantu Iran dalam pencarian helikopter yang hilang. Semoga upaya pencarian ini segera membuahkan hasil dan helikopter beserta penumpangnya dapat segera ditemukan.

MEMBACA  Taiwan Kehilangan Sekutu Nauru Setelah Memilih Presiden yang Dibenci Beijing