Presiden AS Joe Biden Dikritik karena Mengumumkan Hari Transgender pada Hari yang Sama dengan Hari Paskah

Senin, 1 April 2024 – 05:00 WIB

Washington, DC – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendapat banyak kritik dan kecaman pada hari Sabtu lalu karena memproklamirkan bahwa 31 Maret, yang mana adalah Minggu Paskah, sebagai Hari Visibilitas Transgender.

Baca Juga:

Pesan Uskup Agung di Perayaan Paskah: Soal TPPO, Korupsi hingga Pencucian Uang

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mendapat sorotan tajam atas keputusannya untuk menyatakan 31 Maret sebagai Hari Visibilitas Transgender. Keputusan ini menuai kritik dari berbagai pihak, terutama dari umat Kristiani, yang merasa bahwa pemilihan Hari Paskah sebagai Hari Visibilitas Transgender adalah tidak tepat.

Baca Juga:

Joe Biden Menghabiskan $60 Juta Bantuan Pasca Runtuhnya Jembatan Baltimore

Salah satu kritikus yang menyoroti keputusan Biden adalah calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, yang menyebutnya sebagai bagian dari “serangan terhadap iman Kristen.” Trump juga menekankan pentingnya permintaan maaf kepada umat Katolik dan Kristen di Amerika atas pemilihan tanggal yang sensitif ini.

Para akademisi Umat Kristen di AS juga mengecam keputusan tersebut, menyatakan bahwa Biden lebih mengutamakan agama progresif daripada agama Katolik. Kritik juga ditujukan pada kebijakan pemerintahan Biden yang dinilai menghilangkan unsur Kristen dari perayaan resmi, termasuk perayaan Paskah.

Sebagaimana diketahui, Paskah biasanya jatuh antara tanggal 22 Maret dan 25 April setiap tahunnya.

MEMBACA  Bank of America tidak optimis terhadap mata uang Asia, mengutip 'era yang kacau' Bank of America tidak bullish pada mata uang Asia, mengutip 'era yang kacau'