Praktik Pertambangan yang Baik Menjadi Kunci Keseimbangan Pertambangan dan Lingkungan

Penerapan Good Mining Practice (GMP) oleh perusahaan tambang mineral dan batu bara dianggap sebagai kunci untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas ekstraksi sumber daya alam dan keberlanjutan lingkungan. Peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB), Sonny Abfertiawan, menekankan bahwa penerapan GMP adalah tanggung jawab bersama antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah.

Sonny menyatakan bahwa Good Mining Practices merupakan amanah dari masyarakat yang harus dijalankan secara konsisten oleh semua perusahaan tambang. Pemerintah telah memiliki panduan lengkap mengenai standar pelaksanaan GMP, dan salah satu perusahaan yang dianggap telah menerapkan prinsip tersebut adalah Harita Nickel, meskipun penerapan di lapangan tidak akan pernah sempurna.

Menurut Sonny, kondisi alam yang dinamis, terutama terkait dengan iklim dan curah hujan, menyebabkan potensi dampak lingkungan akan selalu ada di mana pun kegiatan penambangan dilakukan. Oleh karena itu, keberhasilan pelaksanaan GMP sangat bergantung pada kemampuan perusahaan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan.

Sonny mendorong perusahaan untuk bertindak cepat dan terukur dalam merancang sistem pengelolaan air tambang yang tangguh, adaptif terhadap perubahan cuaca ekstrem, dan mampu menjawab tantangan lingkungan di masa depan. Perencanaan yang baik dan pemahaman terhadap karakteristik air tambang dianggap krusial untuk menentukan teknologi pengolahan yang tepat.

Secara keseluruhan, penerapan Good Mining Practice dianggap penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan seiring dengan aktivitas ekstraksi sumber daya alam. Dengan keterlibatan semua pihak, termasuk perusahaan, masyarakat, dan pemerintah, diharapkan lingkungan sekitar area penambangan dapat terjaga dengan baik.

MEMBACA  Mengakui Negara Palestina: Apa yang Harus Diketahui