Prabowo, Xi membahas ekonomi biru, infrastruktur: Hartarto

Beijing (ANTARA) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Tiongkok Xi Jinping membahas berbagai isu, termasuk ekonomi biru dan pembangunan tembok laut raksasa, dalam pertemuan mereka di Beijing pada hari Sabtu (9 November). Berbicara kepada ANTARA di sini Minggu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Presiden Prabowo dan rekan sejawatnya dari Tiongkok memperhatikan urusan maritim, energi, dan perikanan saat membahas ekonomi biru.

“Presiden (Prabowo) juga menyoroti rencananya untuk membangun tembok laut besar di bagian utara Jawa,” katanya sambil mencatat bahwa rencana tersebut, bersama dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang sukses, mendapat tanggapan positif dari Xi.

Hartarto menambahkan bahwa kedua kepala negara juga memanfaatkan pertemuan bilateral tersebut untuk membahas implementasi penyelesaian mata uang lokal (LCS) serta inisiatif Twin Parks Dua Negara, yang bertujuan untuk mempromosikan kerja sama bilateral dalam pengembangan taman industri.

Menurut menteri, kedua pemimpin juga membicarakan hubungan politik dan ekonomi kedua negara terkait kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat baru-baru ini.

“Amerika Serikat memahami bahwa kita sedang menikmati hubungan investasi dan perdagangan yang kokoh dengan Tiongkok,” katanya sambil merujuk pada keanggotaan Indonesia dan Tiongkok dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional.

Dia kemudian menyatakan keyakinannya bahwa hubungan ekonomi Indonesia-Tiongkok tidak akan menyebabkan AS menarik dukungannya terhadap Indonesia, mengingat AS juga menjadi pihak dalam Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran, yang diluncurkan oleh Presiden AS Joe Biden.

“Kemarin, Presiden menegaskan bahwa Indonesia adalah negara non-blok yang bersedia bekerja sama dengan siapa pun. Perlu dicatat bahwa presiden akan segera mengunjungi Washington setelah menyelesaikan agenda di sini,” katanya, menambahkan bahwa pertemuan Sabtu juga menghasilkan penandatanganan kesepakatan pembiayaan untuk program Makanan Bergizi Gratis Indonesia.

MEMBACA  Terbuka, Nikita Mirzani Mengakui Menjadi Korban Kekerasan Ajudan Prabowo

Berita terkait: Presiden Prabowo memuji Tiongkok sebagai superpower, peradaban besar
Berita terkait: Prabowo disambut dengan baik negara di Beijing

Translator: Desca Lidya, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024