Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf telah mengunjungi Istana Presiden untuk melaporkan perkembangan program Sekolah Rakyat gratis dan upaya meningkatkan ketepatan distribusi bantuan sosial kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Kami di sini untuk menyampaikan laporan tentang program Sekolah Rakyat yang diluncurkan di 63 lokasi pada 14 Juli,” katanya kepada media saat tiba di istana di Jakarta, Selasa.
Dia menekankan bahwa Kementerian Sosial berencana memperluas program ini dengan membuka Sekolah Rakyat di 37 lokasi lagi awal Agustus untuk memenuhi kebutuhan pendidikan sekitar 9.700 anak. Sekolah baru ini diperkirakan akan memberdayakan sekitar 1.500 guru serta lebih dari dua ribu pendidik dan pekerja terkait.
Selain itu, kementerian menargetkan membuka 50 fasilitas Sekolah Rakyat lagi pada September, tambahnya.
Menteri mencatat bahwa dalam dua minggu terakhir, murid dan guru di Sekolah Rakyat yang sudah ada telah mengikuti masa orientasi tahun ajaran 2025–2026 bersama sekolah lain di seluruh negeri.
Dia menegaskan meski semua sekolah masih dalam fase perkenalan, pemerintah telah menyiapkan segala kebutuhan untuk kegiatan belajar mengajar.
Soal bantuan sosial, menteri mengatakan akan memberi penjelasan kepada presiden tentang langkah-langkah perbaikan sistem distribusi dan pencegahan penyalahgunaan di masa depan.
Dia menyebutkan bahwa Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2025 memerintahkan Kementerian Sosial membantu memperbarui Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang jadi acuan utama pendistribusian bantuan pemerintah.
“Saya yakin jika data terus diperbarui dengan melibatkan sektor swasta, validitasnya bisa semakin ditingkatkan,” ujarnya.
Penerjemah: Mentari D, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025